 |
| foto ilustrasi (doc.istimewa) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto mengosongkan ratusan kotak suara yang semula digunakan untuk Pileg 2014 untuk DPD dan DPRD Kota Mojokerto untuk digunakan sebagai kotak suara Pilpres 9 Juli mendatang.
Langkah yang diambil lembaga penyelenggara pemilu ini lantaran keterbatasan logistik kotak suara untuk Pilpres.
“Kotak suara yang dikosongkan untuk memenuhi kebutuhan kotak suara untuk Pilpres,” terang Divisi logistik KPU Kota Mojokerto, Rosidi Idhom, Rabu (18/06/2014).
Rencananya, KPU Kota Mojokerto akan mengosongkan sekitar 700 kotak suara guna memenuhi kebutuhan 472 kotak suara di 236 TPS dan sekitar 230 kotak suara untuk keperluan rekapitulasi di tingkat PPS dan PPK dalam Pilpres mendatang.
Untuk sementara, KPU Kota Mojokerto telah mengosongkan 64 kotak, terdiri 35 kotak suara untuk DPD dan 29 kotak suara DPRD Kota Mojokerto. “Kebutuhan sekitar 700 kotak suara. Dan pengosongan kotak suara masih dikerjakan secara berkala,” imbuh Idhom.
Pengosongan kotak suara itu dimulai sekitar pukul 17.00 WIB, Selasa (17/06/2014) sore kemarin, disaksikan pihak Polresta Mojokerto.
Menurut Idhom, pembukaan kotak suara ini sesuai dengan Surat Edaran KPU nomor 743/SJ/V/2014 tertanggal 14 Mei 2014. Dalam SE KPU tersebut, pengosongan kotak suara harus dibuatkan berita acara yang diketahui pihak kepolisian atau Panwaslu Kota Mojokerto. “Meski sebenarnya cukup hanya diketahui salah satu dari kepolisian atau Panwaslu, tapi kami tetap mengundang kedua pihak itu,” tandas dia.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Mojokerto, Saiful Amin menyatakan Panwaslu tidak hadir karena berpedoman pada surat dari Bawaslu RI nomor 0631/Bawaslu/V/2014 tentang perselisihan hasil pemilihan umum.
“Kawan-kawan Panwaslu punya pedoman dan kami menghormati itu,” kata Saiful Amin. (one)
Social