Harga Jual Tebu Anjok, Petani Merugi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Harga Jual Tebu Anjok, Petani Merugi

Jombang-(satujurnal.com)
Petani tebu di Jombang mengeluhkan merosotnya harga jual di pabrik gula setempat. Dari sebelumnya Rp 55 ribu perkwintal, kini hanya dihargai Rp 31 ribu perkwintal atau anjok hingga 40 persen. 

Akibat turunnya harga jual gula ini, para petani tebu merugi. Kerugian dipicu banyak faktor, antara lain penurunan hasil panen dan meningkatnya biaya pengolahan lahan tebu yang kian besar akibat naiknya harga pupuk pestisida, upah buruh tebang dan harga angkut tebu ke pabrik. Total biaya yang dibutuhkan untuk satu hektar tebu dari mulai tanam hingga panen sekitar Rp 5,5 juta. 

Harapan untuk menangguk keuntungan pupus. “Kalau bisa balik modal saja sudah luar biasa,” ujar Dwiatmojo, salah satu petani tebu Jombang. 

Ia mengaku tak tahu pasti penyebab harga jual tebu jadi turun drastis. Ia menduga, hal itu disebabkan rendahnya harga gula lokal di pasaran. “Impor gula bisa jadi menjadi penyebab turunnya harga jual tebu. Karena harga gula lokal tak mampu bersaing dengan harga gula impor,” kata Dwiatmojo. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional