Jombang-(satujurnal.com)
Krisis air bersih yang
melanda sebagian kawasan di Kabupaten Jombang terus meluas. Sedikitnya 18
desa di 7 kecamatan yang dinyatakan berpotensi mengalami kekeringan. Sementara
pemerintah setempat tidak bisa berbuat apa-apa kecuali melakukan droping air.
Meluasnya wilayah yang
dilanda kekeringan di jombang ini terjadi di kawasan lereng perbukitan,
tepatnya di kawasan lereng Gunung Anjasmoro dan kawasan utara Brantas yang
memliki geografis tandus.
Meluasnya kekeringan
ini, mencapai 29 titik yang tersebar di 18 desa di 7 kecamatan di seluruh
wilayah Kabupaten Jombang.
Akibatnya, saat
pemerintah setempat melakukan distribusi air bersih, beberapa warga
tampak langsung berjubel dan mengantre, Selain membawa jirigen, para warga yang
mengantre juga membawa bak besar untuk digunakan sebagai kebutuhan memasak.
Sementara dalam
distribusi ini pemerintah tidak menjatah air bersih untuk kebutuhan mandi
sehari-hari, Pemkab Jombang hanya menyarankan agar warga tetap mencari sumber
mata air lain yang masih bisa dipakai.
Menurut Nur Huda, Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, tercatat 8 titik
kawasan hari ini di berikan air bersih, namun seluruhnya hanya di jatah 30
liter untuk satu kepala keluarga. Sementara karena keterbatasan armada air akan
di distribusikan ulang dua kali dalam satu minggu.(rg)
Social