Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menjaring pioner pembangunan kesehatan di kalangan generasi muda melalui lomba Duta Kesehatan Remaja, di Astoria Convention Hall, jalan Empunala Kota Mojokerto, Rabu (08/10/2014).
Sejumlah siswa dari sejumlah SMA beradu kemampuan dan keterampilan untuk menjadi motivator dan motor penggerak kesehatan di lingkungan mereka.
Para siswa yang berkompetisi di ajang ini harus menjalani sederet tes dan penilaian panjang. Materi penilaian duta kesehatan remaja terdiri dari seleksi tulis seputar program-program kesehatan, penyakit menular maupun tidak menular, gizi dan kesehatan reproduksi remaja serta PHBS, dilanjutkan dengan penilaian kemampuan peserta dalam memberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan tema yang ditentukan oleh panitia saat seleksi berlangsung.
Mereka harus teruji daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alcohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan pornografi dan masalah sosial lainnya serta mampu memberikan pemahaman pendidikan seksual kepada remaja sedini mungkin.
“Peserta harus memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan di lingkungannya,” kata kata Kepala Dinkes Kota Mojokerto Kristiana Indah Wahyu.
"Kami menjaring duta kesehatan remaja yang harus mampu menjadi pioner pembangunan kesehatan. Mereka diharapkan aktif mengajak dan mengantarkan rekan-rekan sebayanya menjauhi pergaulan bebas, narkoba, hingga menjadi pelopor kesehatan. Termasuk bisa menjadi konselor sebaya.
Juri lomba akhirnya menobatkan Aldy Prawira Nugraha dari SMAN 1 Mojokerto untuk putra dan Olivia Wibisono dari SMA Taruna Nusa Harapan dari putri. (one)
Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menjaring pioner pembangunan kesehatan di kalangan generasi muda melalui lomba Duta Kesehatan Remaja, di Astoria Convention Hall, jalan Empunala Kota Mojokerto, Rabu (08/10/2014).
Sejumlah siswa dari sejumlah SMA beradu kemampuan dan keterampilan untuk menjadi motivator dan motor penggerak kesehatan di lingkungan mereka.
Para siswa yang berkompetisi di ajang ini harus menjalani sederet tes dan penilaian panjang. Materi penilaian duta kesehatan remaja terdiri dari seleksi tulis seputar program-program kesehatan, penyakit menular maupun tidak menular, gizi dan kesehatan reproduksi remaja serta PHBS, dilanjutkan dengan penilaian kemampuan peserta dalam memberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan tema yang ditentukan oleh panitia saat seleksi berlangsung.
Mereka harus teruji daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alcohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan pornografi dan masalah sosial lainnya serta mampu memberikan pemahaman pendidikan seksual kepada remaja sedini mungkin.
“Peserta harus memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan di lingkungannya,” kata kata Kepala Dinkes Kota Mojokerto Kristiana Indah Wahyu.
"Kami menjaring duta kesehatan remaja yang harus mampu menjadi pioner pembangunan kesehatan. Mereka diharapkan aktif mengajak dan mengantarkan rekan-rekan sebayanya menjauhi pergaulan bebas, narkoba, hingga menjadi pelopor kesehatan. Termasuk bisa menjadi konselor sebaya.
Juri lomba akhirnya menobatkan Aldy Prawira Nugraha dari SMAN 1 Mojokerto untuk putra dan Olivia Wibisono dari SMA Taruna Nusa Harapan dari putri. (one)
Social