Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan unit motor roda tiga untuk angkut
sampah yang akan dibagikan ke setiap RW di wilayah Kota Mojokerto kini
terparkir di gudang salah satu warga di lingkungan Blooto, Kelurahan Blooto, Kecamatan
Prajurit Kulon.
Motor-motor sampah yang didominasi warna oranye
dan belum terpasang bak tertutup sebagian dari 180 unit motor sampah ini merupakan hasil
belanja modal Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto melalui pos
APBD 2014 senilai Rp 5,4 miliar.
Miskan, salah satu penjaga motor sampah
menuturkan, droping motor sampah itu mulai hari Sabtu pekan lalu. “Satu kali
turun, 8 unit motor sampah yang diangkut truk besar. Sekarang disini sudah ada
80 unit,” terangnya seraya menyebut gudang yang ia jaga milik H Eko, pengusaha
setempat, Rabu (20/11/2014).
Soal pemasangan bak dan jumlah unit yang akan
menyusul, Miskan mengaku tidak tahu sama sekali. “Saya hanya menjaga saja.
Berapa jumlahnya atau hal lainnya, sama sekali tidak tahu,” akunya.
Sebelumnya, Kepala DKP Kota Mojokerto,
Suhartono mengatakan, unit motor sampah merk Nozomi bermesin 150 cc itu hasil belanja
modal pihaknya melalui lelang e-catalogue yang disediakan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) dengan e-purchasing, atau sistem
pembelian barang yang sudah didaftarkan ke dalam e-catalogue.
Lelang tetap dilaksanakan, namun yang melakukan adalah pihak LKPP.
"Soal di gudang warga, itu urusan pabrik. Kan
barangnya juga belum diserahkan,” imbuh Suhartono.
Sebanyak 180 unit armada sampah berupa motor sampah bakal
disebar di 180 rukun warga (RW) se Kota Mojokerto. Diperkirakan, bulan Desember
motor sampah model bak tertutup ini sudah bisa dioperasikan setiap RW.
“Soal
spesifikasi dan harga sudah final. Penyedia barang saat ini sedang merakit bak
sampah model tertutup di salah satu rumah warga di Kelurahan Blooto (Kecamatan
Prajurit Kulon) itu,” kata Suhartono.
Meski
nantinya setiap RW akan ada sarana kebersihan lingkungan berupa motor roda tiga
pengangkut sampah, namun tidak dihibahkan ke perangkat RW, semata
dipinjampakaikan.
“Unit
motor sampah itu merupakan belanja modal, sehingga menjadi aset daerah. RW
hanya berhak memakai saja,” imbuhnya.
Operator
motor sampah, diserahkan masing-masing RW. “Setiap RW sudah ada kader
kebersihan lingkungan. Siapa yang akan ditunjuk sebagai operator, menjadi
otoritas RW dan kader (lingkungan),” tukas Suhartono.
Namun
soal perawatan mesin dan kebutuhan suku cadang motor sampah dengan volume
hingga 8 meterkubik tersebut, discover DKP. “Merk
motornya Nozomi. Jenisnya Cargo. Harga penawaran penyedia barang, Rp 32,5 juta
per unit dan terjadi harga final Rp 30 juta per unit. Saat ini menunggu
penyerahannya, kemungkinan bulan depan (Desember),” tukasnya. (one)
Social