Ulama dan Polisi Samakan Persepsi Antisipasi Gerakan Radikal - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ulama dan Polisi Samakan Persepsi Antisipasi Gerakan Radikal

Jombang-(satujurnal.com)
Kapolda Jatim, Irjen Anaz Yusuf dan ratusan ulama dan kyai se Jawa Timur bertatap muka di ajang silaturahmi yang di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Senin (10/11/2014). 

Silaturahmi yang dihelat bertepatan dengan Hari Pahlawan ini juga dihadiri KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, Bupati Jombang beserta jajaran Forpimda Jombang.

KH Salahuddin atau yang bisa dipanggil Gus Solah, Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, menyatakan, kegiatan silaturohim tersebut merupakan salah satu langkah untuk menyamakan persepsi dalam hal mengantisipasi segala gangguan kamtibmas khususnya aksi kekerasan kelompok atau organisasi massa (ormas) dengan mengatasnamakan agama yang dikhawatirkan semakin marak. 

“Kami menyambut baik jajaran kepolisian yang lakukan pendekatan terhadap kami atau pesantren, sehingga bisa saling tukar menukar informasi yang diperlukan guna menangani masalah kekerasan yang dilakukan sebuah pihak dengan mengatasnamakan agama,” ujar Gus Solah.

Ditegaskan juga, dalam kesempatan tersebut merupakan sebagai bentuk kepedulian pesantren dalam memberikan pemahaman tentang Islam secara benar kepada masyarakat. Selain itu, para ulama maupun tokoh masyarakat harus juga berperan aktif. 

“Kami para ulama punya kepedulian, kewajiban untuk menjaga keamanan, ketertiban dan ketenangan masyarakat. Jadi pertemuan ini, sebagai langkah kami untuk saling bertukar pikiran, saling memberikan masukan untuk menangani atau antisipasi masuknya paham kekerasan di tengah-tengah masyarakat seperti soal ISIS,” lanjut Gus Solah.

Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Anaz Yusuf mengatakan acara silaturohim tersebut sebagai bentuk dukungan para ulama kepada kepolisian dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. 

“Tentunya para ulama bisa menjadi panutan saya khususnya sebagai Kapolda Jawa Timur yang baru dan jajaran, sehingga terjalin komunikasi yang baik dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Para ulama maupun tokoh masyarakat bisa memberikan dukungan, masukan atau kritikan terhadap tugas kepolisian khususnya Polda Jatim agar semakin lebih baik,” kata Anaz Yusuf.

Sedangkan terkait aksi kelompok atau ormas yang radikal (keras), Kapolda menyatakan pihaknya akan melakukan tindakan sesuai dengan aturan atau hukum yang berlaku. Meski demikian, upaya-upaya pendekatan juga dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak pesantren maupun para ulama. 

“Yang jelas agama Islam tak mengajarkan kekerasan, kami akan lakukan upaya pendekatan atau secatra humanis. Namun jika tetap lakukan kekerasan, kami akan tindak sesuai hukum yang berlaku. Tentunya jika ada yang melanggar hukum, mengganggu ketertiban umum, maka hukum harus kami tegakkan,” tegasnya.  (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional