Jombang-(satujurnal.com)
Alek Said, warga Desa Brodot, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang hanya bisa tergolek lemah diranjang lantaran tumor otak yang dideritanya. Tubuh anak pasangan Andik Sugianto dan Saroh berusia 13 tahun ini pun kian hari kian kurus.
Ikhtiar agar Alek sembuh dari penyakit yang diderita sudah dilakukan kedua orang tuanya. Namun, keterbatasan ekonomi menyebabkan keluarga ini akhirnya pasrah. Jerih payah sebagai pekerja serabutan yang didapat Andik Sugianto tak akan cukup untuk membawa anaknya berobat secara layak.
Yang diharapkan Andik Sugianto, sentuhan pemerintah agar anaknya mendapat layanan dan perawatan medis secara layak. Sayangnya, harapan itu bak menggantang asap.
Penderitaan Alek bermula, sekitar bulan April lalu ia mengeluh pusing kepala. Oleh orang tuanya ia dibawa ke RS Nganjuk dan RSU Jombang. Oleh dokter yang menangani ia didiagnosa menderita penyakit tumor otak. Alek kemudian dirujuk berobat ke RSU Dr Sutomo Surabaya.
Namun, di rumah sakit ini, ia malah divonis tidak bisa bertahan hidup lama.
Sekembali dari RSU Dr Sutomo, kondisi kesehatan Alek kian melemah. Tubuhnya bak tulang berbalut kulit, kurus kering. Ia tergolek lemah diatas ranjang di dalam rumah kecil berdiding bambu berukuran 4 x 4 meter berlantai tanah.
Selang kecil yang menempel di hidung Alek hanya menjadi petunjuk jika ia masih mampu menghirup udara.
Demi bertahan hidup dan agar mampu menyisihkan pendapatan untuk berobat anaknya Andik Sugianto pun harus banting tulang, bekerja serabutan. Ia pun merawat kambing milik tetangganya. Jika kambing yang ia pelihara berkembangbiak, ia pun dapat hasil untuk ia gunakan menebus obat Alek, anak sematawayangnya. (rg)
Social