Gus Ahan : Hukuman Cambuk Tidak Mendidik - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Gus Ahan : Hukuman Cambuk Tidak Mendidik

Jombang-(satujurnal.com)
Santri pondok pesantren (ponpes) Queen Al-Ashar, Peterongan, Jombang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penerapan hukuman cambuk di Al-Urwatul Wutsqo, Diwek, Jombang yang tersebar di masyarakat Jombang melalui media eletronik sepekan terakhir ini.

Hukuman terhadap santri yang melanggar peraturan ponpes atau berbuat maksiat tidak harus dengan cara kekerasan. Karena banyak cara yang lebih mendidik.

“Hukuman (santri yang melanggar atau berbuat maksiat) bisa dengan cara yang lebih edukatif, semisal menulis atau menghafal Al-Quran. Ini lebih mendidik daripada hukuman fisik yang bisa menyebabkan trauma bagi santri yang bersangkutan,” kata Gus Ahan, pengasuh ponpes Queen Al-Ashar, Kamis (11/12/2014).  

Ketidaksetujuan pengasuh pondok putri ini diutarakan Gus Ahan setelah melihat langsung tayangan video kekerasan hukuman cambuk terhadap tiga santri di pondok Al-Urwatul Wutsqo tersebut. “Hukuman itu (hukuman cambuk) tidak manusiawi dan tidak mendidik,” cetusnya.

Pengasuh ponpes Queen Al-Ashar, lanjut Gus Ahan, lebih memilih menghukum santri dengan cara edukatif daripada hukuman fisik. “Tapi untuk pelanggaran yang paling berat di internal pesantren, pengasuh akan mengembalikan kepada orang tua santri yang bersangkutan,” katanya. (rg)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional