Sakit Punggung Menahun Antar Gipah Naik Pelaminan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Sakit Punggung Menahun Antar Gipah Naik Pelaminan

PERNIKAHAN di masa senja dilakoni manusia lanjut usia (lansia), Warno dan Gipah. Pasangan penghuni Panti Wreda Mojopahit , Jalan Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dibawah kendali Dinas Sosial setempat ini memutuskan untuk menikah lantaran ingin menikmati sisa hidupnya ditengah ketiadaan sanak keluarga. 

Prosesi pernikahan pasangan penghuni panti jompo yang terpaut usia lima tahun, Warno berusia 70 tahun sedang Gipah 75 tahun ini dilangsungkan di aula panti. 

Layaknya pasangan pengantin baru, kedua memperlai duduk di depan penghulu dengan disaksikan sejumlah pengurus panti, penghuni panti dan undangan. 

Warno, duda penyandang cacat netra iitu mengaku jatuh hati pada Gipah, penghuni panti yang belum pernah menikah. 

Kedekatan keduanya bermula kala Warno memijit punggung Gipah. Sakit punggung yang dialami Gipah selama bertahun-tahun berangsur-angsur sembuh berkat sentuhan Warno. 

Rasa terima kasih dan tawaran berumahtangga dari orang yang menyembuhkan sakit punggungnya, menjadi alasan utama menerima lamaran Warno. Perkawinan ‘balas budi’ ini menjadi unik, karena kedua memperlai tidak saja berikrar sehidup semati, namun tetap memilih menjadi penghuni panti. 

Gipah berharap agar Warno suaminya menjadi imam yang baik. 

Sementara Warno pun berharap agar pernikahan kedua bagi dirinya itu akan membawa berkah. (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional