Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemkot
Mojokerto terus menggenjot perwujudan kampung bahasa di wilayah Kelurahan
Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon. Langkah awal, Pemkot melakukan penjaringan peserta
pelatihan bahasa Inggris dari pewakilan rukun warga (RW) setempat. Mereka, 50
orang yang terseleksi dari ratusan peserta, akan dilatih berbahasa Inggris
hingga dinyatakan cakap menjadi ‘guide’ kampung bahasa di wilayah yang diplot
jadi kawasan berlingkungan pendidikan dengan konsep rumah pintar dan rumah
sehat tersebut.
Walikota
Mojokerto, Mas’ud Yunus mengutarakan hal itu usai meninjau dan memberi
pengarahan pada tim terpadu kampung sehat berlingkungan pendidikan di salah
satu rumah warga yang dijadikan sarana belajar bahasa internasional tersebut,
Rabu (07/1/2015).
“Mereka
(50 peserta training bahasa) inilah yang berada di garis depan program kampung
bahasa di kelurahan ini. Mereka juga yang berkewajiban ‘menginggriskan’ warga
sekitar,” ujarnya.
Peserta
training bahasa, ujar Mas’ud Yunus, tidak berhenti pada jumlah itu, namun akan
terus berkelanjutan. “Angkatan pertama 50 orang, tapi nantinya akan ada
angkatan berikutnya dan terus berkelanjutan,” terangnya.
Sedang
trainer yang dipilih Pemkot, yakni warga negara Inggris yang kini masih
menangani training bahasa Inggris di Pare, Kediri. “Yang mengajar, salah
satunya Mr Kalen dari Pare,” imbuhnya.
Menurut
Mas’ud Yunus, dijatuhkannya pilihan kelurahan Pulorejo sebagai project pilot kampung
bahasa, selain tersedianya lembaga pendidikan formal dari level TK hingga SMA/SMK, juga animo
warga sekitar pun dijadikan dasar penentuan kawasan percontohan itu.
“Kita
buka training bahasa, yang berminat mencapai 120 orang. Dari hasil seleksi,
yang lolos 37 orang. Tapi untuk angkatan pertama kita tentukan 50 orang. Ini
menunjukkan animo dan keinginan warga Pulorejo untuk menjadikan kampung mereka
maju begitu besar,” tandasnya.
Soal
anggaran yang dipanggul Pemkot Mojokerto untuk perwujudan kampung bahasa,
diantaranya untuk kerjasama dengan pemilik rumah yang menyediakan fasilitas
belajar bahasa Inggris tersebut, Mas’ud Yunus enggan membeber lebih jauh. “Yang
pasti semuanya ditanggung Pemkot,” ucapnya.
Konsep
kampung bahasa di kampung sehat berlingkungn pendidikan Pulorejo, kata Mas’ud
Yunus, bisa digarap jika semua stake
holder terlibat. “Dari SKPD, lembaga swadaya masyarakat dan elemen masyarakat
lainnya harus bersinergi. Itu kuncinya,” pungkasnya. (one)
Social