Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) Mutiara Tunas Daud, Gereja Bethel Rock Kota Mojokerto mendoakan Angeline Esther Emanuel dan keluarganya yang menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.
Puluhan siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) Mutiara Tunas Daud, Gereja Bethel Rock Kota Mojokerto mendoakan Angeline Esther Emanuel dan keluarganya yang menjadi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501.
Mereka, berharap tim Basarnas segera menemukan jasad Angeline dalam kondisi apapun.
Para siswa dan guru terlihat sangat khusyuk dan khidmat saat melantunkan pujian dan doa dengan dipandu seorang pendeta.
Tak sedikit dari para siswa dan para guru yang meneteskan air mata kala saat memanjatkan doa seraya menatap poster Angeline yang sengaja dipampang di ruang kelas.
Mereka memohon kepada Tuhan agar keluarga Angeline yang berjumlah empat orang dapat segera ditemukan.
Selain berdoa, para siswa juga menempelkan tulisan berisi ungkapan doa kepada keluarga Angeline. Para siswa ini mengaku sangat memrindukan sosok Angeline yang ceria dan keluarganya yang sangat dermawan di kalangan jemaat gereja.
“Angeline teman yang baik dan ramah. Kita sangat kehilangan,” ujar Mayori, salah satu siswa.
Vanda, guru PAUD Mutiara Tunas Daud mengatakan, keluarga Angeline merupakan keluarga yang dikenal demawan. “Dikalangan jemaat gereja, keluarga Bapak Mulyahadikusuma Ranuwidjojo merupakan keluarga yang dermawan dan ringan tangan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline Esther Imanuel, anak semata wayang kelahiran tahun 2010 bersama kedua orang tuanya, Mulyahadikusuma Ranuwidjoyo dan Lia Sari serta sepupunya, Ferdianto bertolak ke Singapore dengan maskapai AirAsia melalui Bandara Juanda, Sidoarjo, 28 Januari 2014. Sedianya keluarga Angeline akan menikmati liburan akhir tahun di negeri Singa itu hingga 2 Januari 2015. Namun pesawat yang mereka tumpangi jatuh di jatuh di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (wie)
Social