Harga BBM Turun, Pemkot Kesulitan Tentukan Tarif Angkot - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Harga BBM Turun, Pemkot Kesulitan Tentukan Tarif Angkot

Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemkot Mojokerto kesulitan menentukan tarif angkutan kota (angkot) pasca turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).

Pasalnya, Pemkot Mojokerto bersama Organda telah menyepakati kenaikan tarif angkutan umum sebesar Rp1.000 dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.000. Sedangkan tarif untuk pelajar dinaikkan dari Rp 2.000 menjadi Ro 2.500.

Namun sebelum kesepakatan itu dituangkan dalam peraturan walikota (perwali), pemerintah pusat menurunkan harga BBM

"Pemkot kesulitan untuk menentukan regulasi tarif angkot setelah subsidi BBM dicabut. Perlu formulasi yang tepat untuk menentukan berapa tarif yang pas," kata Kadishubkominfo Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo melalui Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Jum'at (10/01/2015).

Formulasi tarif angkot itu, papar Dodik, untuk mengerucutkan angka yang digodok dari beberapa komponen dasar penentuan tarif, seperti harga BBM, harga suku cadang, jarak tempuh, inflasi dan lain-lain. "Harga BBM yang mengikuti harga minyak dunia menyebabkan nilainya menjadi fluktuatif, bisa naik dan turun kapan saja. Komponen ini yang harus diurai secara tepat," katanya.

Tidak mungkin, lanjut Dodik, setiap terjadi perubahan harga BBM Pemkot melakukan penyesuaian tarif angkot.

Pemerintah telah menurunkan harga BBM bersubsidi terhitung mulai 1 Januari 2015. Harga Premium dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter, solar dari Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter, Pertamax dari Rp9.950 per liter menjadi Rp9.600 per liter, dan Pertamax Plus dari Rp11.100 menjadi Rp10.750 per liter.

Sementara itu penurunan harga BBM tidak memengaruhi tarif angkot. Tarif angkot tetap seperti hasil kesepakatan Dishubkominfo dan Organda.

Menurut Dodik, menurunkan tarif angkot akan menjadi riskan dan dapat menimbulkan gejolak jika harga BBM tiba-tiba kembali naik.

"idealnya turun, tapi ya riskan. Kita juga dilema, kalau salah ambil keputusan, para sopir angkot bisa bergolak," ujarnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional