 |
| Salah satu proyek DAK Pendidikan di Kabupaten Mojokerto. (doc.satujurnal) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Miliaran rupiah dana alokasi khusus (DAK) bidang pendidikan Kabupaten Mojokerto untuk pembangunan sekolah kategori peningkatan mutu pendidikan kurun tiga tahun anggaran mengendap tidak terserap. Akibat lebih jauh, kegiatan pembangunan yang tercakup dalam proyek dana pusat tersebut molor dari perencanaan.
“Dari anggaran DAK Tahun 2012 sampai 2014 yang bisa diserap baru DAK untuk kegiatan pekerjaan pembangunan gedung sekolah secara swakelola dengan klasifikasi perbaikan sedang dan berat , “ kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Agus Sukaryono, Selasa (6/1/2014).
Dalam anggaran 2014, kata Agus, tidak lebih dari 100 gedung sekolah yang sudah diperbaiki dengan dana DAK. Padahal, seharusnya yang bisa digarap lebih dari jumlah itu. “Kendala utama, ya persoalan waktu yang mepet dengan batas akhir tahun anggaran 2014,” ulasnya.
Kegiatan pembangunan dan perbaikan gedung sekolah itu pun, ujar Agus, dilaksanakan dengan waktu Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Mojokerto tahun anggaran 2014. Tahun Anggaran 2014. “Jadi waktunya sangat terbatas sekali. Kita hanya mampu melakukan pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah sekitar 95 gedung sekolah, 8 untuk gedung sekolah menengah pertama (smp) dan 87 untuk gedung sekolah dasar (sd)," jelasnya.
Soal pembangunan klasifikasi peningkatan mutu, Agus menyebut jika hingga saat ini masih belum bisa dilaksanakan. “Kita rencanakan tahun anggaran 2015 direalisasi,” tukasnya.
Yang masih belum terserap untuk klasifikasi ini, menurut Agus, di tahun anggaran 2012 dari alokasi Rp 4, 4 miliar, yang belum terserap sekitar 30 – 40 persen. “Sedang alokasi tahun anggaran 2013 – 2014 masih utuh, 100 persen belum terserap,” katanya. (bir)
Social