Potret kemiskinan di Jombang rupanya
masih terpapar ditengah upaya pemerintah menggerojok berbagai bantuan. Mbah
Minah, seorang janda sebatang kara terpaksa hidup menempel di samping kandang
kambing milik tetangganya.
Perempuan lanjut usia (lansia) yang
kini berusia 81 tahun ini menempati sebuah gubuk berukuran 3 x 3 meter tepat
disamping rumah ternak tetangganya. Untuk menyambung hidup sehari-hari, Mbah
Minah minah hanya mengandalkan berjualan botok daun singkong atau pohong.
Setiap hari, di rumah petak
berdinding bambu tanpa sekat dengan dapur yang sempit inilah ia mengolah kudapan
yang mampu ia olah. Setiap sore, botok daun singkong ia jajakan ke tetangganya.
Kendati hidup dalam kubangan
kemiskinan, Mbah Minah tak mengenal kata lelah. Sikap itu pula yang acap
membuat tetangganya ibah. Sesekali, ia mendapat kiriman makanan dari
tetangganya. Itu pun jika terlihat Mbah Minah sakit hingga tak mampu berjualan.
Mbah Minah mengaku sudah bertahun
tahun hidup dan tinggal di rumah petak yang dibangunkan tetangganya di sudut
pekarangan belakang rumah.
Yuliani, salah satu warga
mengatakan, dulunya Mbah Minah ikut di rumahnya. Namun kini rumahnya ditempati
anak dan menantuya, ia pun membuatkan rumah petak sederhana untuk Mbah Minah
tepat di belakang rumahnya.
Para tetangga Mbah Minah berharap
agar pemerintah menyentuh dan memperhatian rakyat yang masih hidup di bawah
garis kemiskinan, terutama mereka yang hidup dipedesaan. (rg)
Social