Mojokerto-(satujurnal.com)
Tiga siswa SMAN 1 Kota Mojokerto kesurupan saat jam pelajaran berlangsung, Jum’at (06/3/2015). Tak pelak, suasana sekolah pun sedikit gaduh. Para guru di sekolah negeri di jalan Irian Jaya Kota Mojokerto ini pun angkat tangan lantaran tak mampu melakukan pemulihan. Ketiga siswa itu pun buru-buru dipulangkan.
Tiga siswa SMAN 1 Kota Mojokerto kesurupan saat jam pelajaran berlangsung, Jum’at (06/3/2015). Tak pelak, suasana sekolah pun sedikit gaduh. Para guru di sekolah negeri di jalan Irian Jaya Kota Mojokerto ini pun angkat tangan lantaran tak mampu melakukan pemulihan. Ketiga siswa itu pun buru-buru dipulangkan.
Beberapa siswa yang ditemui di depan sekolah bertutur, salah satu siswi kelas X jurusan bahasa mendadak menangis dan meronta-ronta ditengah berlangsungnya pelajaran.
Kejadian itu tak pelak menyebabkan pelajaran terhenti. Beberapa siswa memilih semburat keluar ruang kelas. Sebagian berusaha menolong. Namun, dua siswi yang berusaha menolong malah kesurupan. “Dua siswi ikut kesurupan juga,” kata siswa kelas XI itu.
Kondisinya pun tak beda. Menangis dan terkadang berteriak, sesekali berceloteh tanpa bisa dimengerti maksudnya.
Sejumlah guru menenangkan siswa lainnya agar tidak panik. Hingga jam pulang sekolah, beberapa siswa masih belum sadarkan diri.
Sekitar pukul 10.00 WIB, tiga siswa terpantau dievakuasi keluar sekolah dan dipulangkan ke rumah masing-masing. ’’Mereka dari jurusan bahasa semua,’’ imbuh siswa lainnya.
Agar tak kian gaduh, sekolah akhirnya memulangkan siswanya lebih awal. Bahkan, kegiatan ekstra kurikuler yang seharusnya digelar usai jam pelajaran, diliburkan.
Sejumlah awak media yang berusaha melakukan konfirmasi tertahan di depan pintu masuk sekolah. Satpam sekolah menolak membukakan pintu. Tatkala disampaikan akan menemui Hariono, kepala sekolah, Satpam tersebut mengatakan kepala sekolah tidak bisa ditemui. “Kepala sekolah sedang sibuk. Rapat,” elaknya.
Tak berselang lama, Wanta, guru IPA menyatakan hal yang sama. Namun soal siswa kesurupan ia mengaku tak tahu menahu. “Saya tidak tahu itu (kesurupan) karena sejak pagi saya mengajar,” kilahnya.
Kasus kesurupan di SMAN 1 ini bukan yang pertama. Tahun akhir September dan awal Oktober 2012 lalu, setidaknya dua kali terjadi kasus serupa. Bahkan saat itu terjadi kesurupan massal yang menimpa siswa X-XI. (one)
Social