Kualitas Buruk, Beras OP Tak Banyak Diminati - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Kualitas Buruk, Beras OP Tak Banyak Diminati

foto ilustrasi,doc.satujurnal
Mojokerto-(satujurnal.com)
Operasi pasar (OP) beras murah yang digelar Bulog dengan menggandeng Disperindag Kabupaten Mojokerto di di pasar Legi dan pasar Niaga Kecamatan Mojosari, Senin (02/3/2015) sepi pembeli. Pasalnya, kualitas beras yang dijual dinilai sejumlah calon pembeli berkualitas buruk hingga kurang diminati.

Dari pantauan wartawan di dua pasar, OP yang digelar dari mulai pukul 8:00 WIB hingga pukul 11:00 WIB ini tak banyak mendapat respon warga. Padahal, Bulog menyiapkan beras sebanyak 2 ton dengan harga hanya Rp 7.200 per kilogram.

Warga sebenarnya sudah ada yang datang hendak membeli. Namun mereka kembali lagi setelah mengetahui beras yang akan dibeli tidak sesuai harapan.

“Mutu beras jelek. Warnanya kuning dan meniran,” kata Salianah, salah seorang calon pembeli.

Menurut ibu muda ini, kualitas beras OP sama dengan beras raskin yang dijual Rp. 1.600 per kilogram.

"Kalau kualitasnya seperti ini dijual dengan harga Rp. 7.200 perkilogram itu kemahalan. Karena biasanya saya beli dipasar sini hanya Rp 5.000 perkilo, " ucapnya.

Terpisah, Kepala Pe­rum Bulog Divisi Regional (Divre) II Surabaya Selatan, Budi Ganesh Siantara tak menampik jika beras yang dijual dalam OP kualitasnya kurang baik. Ini lantaran, bulog hanya menjual beras kualitas medium.

"Ini kan beras stok pemerintah kelas medium, jadi kualitasnya masih jauh jika dibandingkan dengan beras jenis premium yang dijual di pasaran," ujarnya seraya menyatakan akan melakukan evaluasi.

Senada dikatakan Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Musta'in. Ia tak menampik jika OP pertama hasilnya masih jauh dari harapan. Sebab, jika dilihat dari minat beli masyarakat, jumlahnya masih minim. Dari stok untuk OP 2 ton, tersisa sekitar 7 kuintal. 

"Di pasar raya, beras hanya terjual sebanyak 700 kilogram saja, sedang di pasar niaga terjual 610 kilogram," ungkapnya.

Musta'in juga menjelaskan jika OP ini digelar untuk meringankan beban warga akibat naiknya harga beras dipasaran. Diharapkan, dari OP ini warga terbantu, dan tidak lagi mengeluh dengan mahalnya bahan pangan ini.


"Kalau memang warga masih belum merespon dengan baik, maka kita akan terus melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Perum Bulog, agar OP ini benar-benar diminati dan membawa manfaat positif bagi warga," pungkasnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional