Ibunda mahasiswa semester empat Fakultas Syari’ah Di Universitas Al-Ahqaf Wilayah Hadramaut Yaman tersebut merasa khawatir perang yang terjadi akan menganggu dan menimpa anaknya yang sedang menuntut ilmu di negara tersebut.
Keluarga pasangan almarhum Marwan Mashudi dengan Habibah warga Dusun Kuwaringan Desa Gajah Kecamatan Ngoro Jombang keluarga ini tak henti-hentinya memanjatkan do’a setiap saat, terlebih pada saat tetangga ataupun kerabat lainnya datang untuk bertamu.
keluarga berdoa untuk keselamatan Zadit Taqwa anak kedua dari pasangan Marwan-Habibah tersebut.
Zadit, mahasiswa berusia 25 tahun yang kuliah sambil menghafal Al-Qur’an tersebut menurut Habibah mendapat beasiswa untuk belajar di Yaman diperoleh dari pondok pesantren Lirboyo Kediri. Saat berangkat ke Yaman dua tahun lalu bertekad tidak akan pulang sebelum studynya selesai dan telah hafal Al-Qur’an.
Sejak perang berkobar di Yaman keluarga selalu berkomunikasi dengan Zadit melalui handphone. “Dikabarkan kondisi daerah tempat tinggal Zadit masih aman sebab wilayah Hadramaut cukup jauh jaraknya dengan wilayah peperangan yakni di Aden dan Sanaa.
“Menurut kabar Zadit yang terakhir, kondisinya masih aman. Tapi orang tua serta keluarga disini tetap merasa khawatir akan terjadi peristiwa yang tidak diduga. Saya selalu minta doa kepada siapapun agar anaknya selamat dan bisa melanjutkan kuliah hingga selesai,” ucapnya.
Keluarga Zadit pun berharap agar Pemerintah Indonesia bisa melindungi mahasiswa dan WNI yang berada di Hadramaut. (rg)
Social