Walikota : KSBP Lebih Pas dengan Strategi Terpadu - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Walikota : KSBP Lebih Pas dengan Strategi Terpadu



Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menjalankan strategi terpadu untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai ‘Service City’. Sektor-sektor pembangunan digerakkan secara terintegrasi sekaligus untuk menghilangkan ego sektoral.

Diantara sektor unggulan Kota Mojokerto yang digarap melalui strategi terpadu , yakni sektor pendidikan dan kesehatan. Bagi birokrat ulama ini, dua sektor itu memainkan peran kunci dan fundamental dalam membentuk kemampuan Kota Mojokerto bersaing dengan daerah lain.

Orang nomor satu di Kota Mojokerto mengutarakan hal itu dalam kesempatan talkshow di salah satu stasiun televisi swasta, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2015, Selasa (21/04/2015).

“Program Kota Sehat Berlingkungan Pendidikan (PKSBP) merupakan program yang memadukan kegiatan di bidang pendidikan dan kesehatan secara sinergis. Kedua program ini diintegrasikan. Ini lebih pas,” kata Mas’ud Yunus.

Artinya, lanjut walikota, program ini harus dilaksanakan secara integrasi, harus bersama-sama dengan menghapus ego sektoral. Dan cara ini lebih efektif, baik dari sisi waktu maupun target gol masing-masing bidang.

Kesehatan, ujarnya, merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang.

“Outcome (hasil) pendidikan memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di suatu daerah. Dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan, sebagai contoh, merupakan hasil kerja pendidikan,” kata Mas’ud Yunus.  

Pendidikan yang baik, katanya lebih lanjut, pada hakikatnya akan mengubah sikap mental atau kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, misalnya termasuk tentang bahaya narkoba dan bahkan bahaya HIV dan AIDS.

“Terdapat imbasan yang penting dari investasi seseorang dalam pendidikan dan kesehatan. Orang yang berpendidikan akan memberi manfaat kepada orang-orang di lingkungannya, seperti membaca untuk mereka atau menciptakan inovasi yang berguna bagi komunitasnya,” ucapnya.

Implementasi program terpadu di bidang pendidikan dan kesehatan, diantaranya mencanangkan Kelurahan Pulorejo Kecamatan Prajuritkulon sebagai project pilot kampung bahasa yang sehat dan berlingkungan pendidikan, Nopember tahun lalu. Menurutnya pulorejo memiliki potensi yang memenuhi sebagai kampung bahasa.

"Kampung bahasa yaitu sebuah kampung yang bisa memberi kontribusi untuk memberi ketrampilan berbahasa baik lokal. Nasional dan internasional, terlebih menghadapi MEA dan masyarakat global dimana warga kota Mojokerto  merupakan bagian masyarakat global, yang harus disiapkan alat komunikasi yaitu bahasa," katanya.
Dipilihnya kampung Pulorejo, karena masyarakatnya  menjunjung tinggi paguyuban, bukan masyarakat patembayan. Dan lagi, infrastuktur di Pulorejo baik tentang kesehatan dan pendidikan sudah cukup. Pendidikan formal di wilayah ini pun cukup lengkap. Ada pondok pesantran, MI, TK negeri, SD negeri, SMP negeri, SMK negeri.

"Kota Mojokerto minim SDA (sumber daya alam). Andalan kita ada pada SDM (sumber daya manusia). Sebagai bagian dari orientasi pembangunan Kota Mojokerto, maka peningkatan kualitas SDM diramu dalam visi terwujudnya kota Mojokerto sebagai service city yang maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan bermoral,” imbuh Mas’ud Yunus.

Ditandaskan, sebagai kota kecil yang hanya seluas 16 Km persegi tanpa adanya SDA akan menjadi semakin kecil jika SDM yang dimiliki tak mampu berkompetisi dengan dunia luar dalam berbagai hal.

“Ini filosofinya. Dengan SDM yang handal, tentunya kota Mojokerto akan kian maju dan mampu mengikuti berbagai perkembangan luar,” pungkasnya. (one)




Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional