Massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi menolak liberalisasi migas dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Alon-alon Kota Mojokerto, Minggu (03/5/2015).
Massa yang didominasi perempuan dan anak-anak ini berdiri berderet sepanjang sisi selatan Alon-alon seraya membentang spanduk dan pamflet berisi penolakan terhadap liberalisasi migas. 'Save Indonesia dari Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme', bunyi salah satu pamflet yang dipapang perempuan muda HTI.
Panggung yang didirikan menghadap selatan dijadikan media orasi aktivis HTI.
Mohammad Ismail yusanto, juru bicara HTI Mojokerto mengatakan, aksi yang dilakukan sebagai wujud penolakan terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo menghapus subsidi BBM. Tak hanya BBM, Pemerintah juga menaikkan harga gas LPG.
"Kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan migas harus kita tolak," cetusnya.
Akibat liberalisme migas, katanya, rakyat kian terpuruk. Daya beli rakyat merosot tajam.
"Persoalan yang kita hadapi saat ini merupakan buah dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme," lontar Ismail Yusanto.
Kendati mendominasi satu sisi Alon-alon, namun aksi ini tak sampai memacetkan arus lalu lintas. (one)
Social