Jombang-(satujurnal.com)
Lesung sendiri merupakan alat penumbuk padi yang
terbuat dari kayu dan kemudian di pukul dengan tongkat secara bergantian
sehingga menimbulkan suara yang serempak.
Jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan
(GKJW) di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang kembali menggelar lomba musik
lesung untuk para remaja, Selasa (19/05/2015).
Kekompakan dan harmonisasi nada
yang dihasilkan dari ketukan pada lesung atau wadah kayu penumbuk padi menjadi
poin utama lomba.
Dalam lomba musik tradisional lesung ini, setiap
kelompok peserta menampilkan dua buah lagu tradisional. Satu lagu wajib dan
satu lagu pilihan. Para peserta juga bebas membuat gerakan-gerakan tambahan
agar lebih mempercantik penampilan mereka.
Dengan menggunakan sebuah tongkat kayu, para peserta memukuli lesung secara
bergantian hingga membentuk alunan musik nan indah. Kombinasi suara pukulan
lesung ini diiringi lantunan lagu Jawa dan goyangan.
Teodora Metafianisalah, salah satu peserta
mengatakan, untuk mengikuti lomba musik lesung ini tentu dirinya bersama tim
menggelar latihan hampir tiga minggu. Waktu yang relatif lama itu dibutuhkan
untuk lebih mengompakkan antar pemain sehingga mampu mengkombinasikan pukulan
yang serentak dan ranjak.
Wimbo Sancoko, panitia lomba mengatakan, lomba
musik lesung digelar untuk mengenalkan tradisi warga setempat kepada para kaum
muda agar mereka bisa mempertahankan tradisi.
“Lomba lesung juga untuk melestarikan tradisi
turun-temurun,” ujarnya.
Menurutnya, musik lesung sudah menjadi musik
tradisional yang dulunya dilakukan saat warga panen padi dan harus menumbuk
secara manual. Musik ini selalu dimainkan
saat perayaan hari raya undhuh-undhuh, yakni usai menghadapi panen raya.(rg)
Social