Festival Batik III, Walikota Berparade di Karpet Merah - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Festival Batik III, Walikota Berparade di Karpet Merah


Mojokerto-(satujurnal.com)
Festival Batik helatan Pemkot Mojokerto bertajuk Batikku Batikmu Fashion Parade 2015 digelar di jalan raya Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Minggu (7/6/2015).

Di ajang festival tahun ketiga ini, batik khas kota Mojokerto kembali disandingkan dengan corak batik berbagai daerah di Jawa Timur.

Berbeda dengan festival sebelumnya, kali ini festival batik digarap lebih apik. Karya perorangan dan karya kelompok kategori festival, office dan carnival lebih ditonjolkan.

Mengawali fashion batik, petinggi Pemkot secara berpasangan, walikota dan istri, wawalikota dan istri serta pejabat setingkat SKPD hingga lurah pun dengan istri atau suami masing-masing didaulat menjadi model dadakan yang melangkah di hamparan karpet merah sepanjang 800 meter.

Parade para pejabat Pemkot Mojokerto ini disusul dengan parade tim penggerak PKK, Dharma Wanita dan kelompok pengajian Al-Umahat binaan Mas’ud Yunus.

Sementara 450 peserta fashion parade ini, dari usia balita hingga dewasa beradu piawai berbusana batik khas berbagai daerah.  

Beragam mode busana dengan beragam kreasi benuansa batik disuguhkan dihadapan ratusan penonton yang sejak pagi hari sudah memadati kawasan Surodinawan.

Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, parade batik bertajuk ‘Batikku Batikmu’ dengan melibatkan pegiat batik, seniman dan pelajar ini merupakan agenda tahunan. Tahun ini adalah tahun ketiga.

“Tujuannya, selain untuk mempromosikan batik khas Kota Mojokerto, juga untuk mengembangkan wisata budaya,” imbuhnya.

Selain itu, juga untuk menjalin kerjasama dengan daerah lain dalam hal pengembangan batik yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Melihat kreasi dan penampilan peserta, batik Kota Mojokerto layak bersanding dan bersaing dengan batik-batik daerah lain,” kata Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus usai membuka acara garapan Disporabudpar Kota Mojokerto tersebut.

Batik bagi Kota Mojokerto kini tidak saja menjadi produk unggulan, namun juga menjadi simbol penyemangat pembangunan. “Batik merupakan akronim, Bersih, Aman, Tertib, Indah, Kekeluargaan,” ujarnya.

Akronim Batik ini bagi Kota Mojokerto, lanjut Mas’ud Yunus, adalah untuk hidup membiasakan budaya bersih, lingkungan yang aman, tertib dan indah serta diliputi suasana kekeluargaan.

“Semakin banyak warga Kota Mojokerto yang mengenakan batik, maka batik kita akan semakin dikenal. Dengan demikian maka akan terjadi peningkatan kesejahteraan perajin batik hingga mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, khususnya perdagangan batik,” pungkasnya. (one) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional