Facebook EW Pengunggah Foto Mesum ‘Hilang’ - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Facebook EW Pengunggah Foto Mesum ‘Hilang’

Facebook EW yang terakses sebelum 1 Agustus 2015

Mojokerto-(satujurnal.com)
Pengunggah foto-foto bugil salah seorang guru agama berstatus guru honorer di jejaring social facebook, EW rupanya panik. Begitu santer diberitakan diberbagai mass media, akun facebook EW ‘hilang’. Jika sebelumnya pengguna facebook bisa berselancar menuju akun EW, sejak Sabtu (01/8/2015) sudah tidak lagi terakses.

Meski demikian, Satreskrim Polres Mojokerto Kota sudah turun melacak akun facebook pria yang mengaku jebolan universitas swasta di Malang tahun 2007 tersebut.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Maryoko mengaku sudah menindaklanjuti kasus foto bugil guru di jejaring sosial facebook yang yang menghebohkan masyarakat Mojokerto tersebut. "Masih dalam proses penyelidikan dan sudah menurunkan penyidik untuk mengungkap motif pemilik akun tersebut," katanya.

Kini pihaknya tenggah meminta keterangan sejumlah saksi yang mengenal baik pemilik akun maupun perempuan yang foto bugilnya diuploud di Facebook milik EW. 
Dari penyelidikan sementara yang dilakukan, Maryoko menduga EW bukan warga Mojokerto.

"Pemilik akun merupakan warga Sidoarjo, sedang yang perempuan orang Mojokerto. Kita masih melakukan penyelidikan, terkait undang-undang yang dikenakan yakni UU IT namun kita lihat dulu pasal mana yang memenuhi ungsur dalam kasus ini," tegasnya.

EW, pria yang mengaku pemilik rental mobil memanfaatkan jejaring sosial facebook untuk melampiaskan amarah dan dendam dengan cara tidak senonoh.

Melalui akun facebooknya, pria yang mengaku sakit hati karena dicampakkan AR janda yang diakui telah dikawininya mengunggah foto-foto bugil AR dan dirinya saat berhubungan intim. AR disebutnya kini dikawin kepala desa di wilayah Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Ia mengunggah foto-foto kala berhubungan intim, EW dan AR dalam kondisi bugil. Pada galeri foto di akun facebook EW, terpampang belasan foto bugil dirinya dan AR tanpa sehelai benang dengan berbagai pose, yang sebagian terlihat diambil sendiri oleh EW, mengacu pada posisi salah satu tangan pada sudut gambar. Rupaya, foto-foto eksplisit secara seksual itu dijadikan senjata ampuh untuk menyudutkan AR yang berstatus guru honorer yang kini lengket dengan kepala desa tersebut.

Alasan EW mengupload foto bugil ini terlihat di status facebooknya 15 Juli 2015. Terpampang, foto seorang laki-laki berpeci dan perempuan. EW menulis ’’Lurah yasxxx tlng iku bojoku jo di keloni yo.... Koen iku wes tuwek, dadi lurah jo polah. Kumpul kebo iku duso pak lurah. Arxxx iku jek bojoku. Jo dumeh koen dadi lurah nganggo karepmu dewe,’’.

Sumber menyebutkan, foto perempuan yang diunggah melalui akun facebook AR berprofesi sebagai guru honorer di sebuah sekolah dasar di kawasan Jetis. Ia sebelumnya pernah menjadi honorer di SDN Mlirip. ’’Dia itu guru agama,’’ tutur sumber ini seraya mewanti-wanti namanya tidak dipublikasikan.

Soal status AR, EW mengunggah foto akte cerai AR yang ditayangkan 11 Juni 2013. Tertera, AR warga Kelurahan Surodinawan, Kota Mojokerto. Kalau itu berusia 28 tahun, di belakang nama lengkap AR ada gelar S.Pd.I (sarjana pendidikan Islam).
Sementara itu, terkait profesi AR, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto mengakui jika ia merupakan guru mata pelajaran Agama Islam sejak tahun 2009 hingga 2013.

"Dia masuk sini tahun 2009 tapi Februari 2013 sekolah kami dimarjer dan karena ada guru agama difinitif sehingga dia sering tidak masuk dan keluar bulan Juli 2013 karena tidak punya jam. Namun sebelumnya, saya sudah menawarkan untuk menjadi guru ekstrakulikuler TIK, dia tidak mau," ungkap Kepala SDN, Sumarlik, Sabtu (01/08/2015).

Menurutnya, Rabu (30/07/2015) lalu, salah satu kepala desa di Kecamatan Jetis yang dikabarkan sebagai suaminya datang meminta surat pindah dari sekolah asal ke sekolah yang dituju. Namun ia meminta agar AR datang sendiri ke sekolah.

"Hari Kamis kemarin, dia dan suaminya datang ke sekolah untuk meminta surat tersebut. Karena dia keluar sendiri dari sekolah dan bukan dikeluarkan dari sekolah maka kita tidak bisa mengeluarkan surat tersebut,” ungkapnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional