Jombang-(satujurnal.com)
Kenaikan harga daging sapi tak hanya terjadi Ibukota Jakarta saja. Di sejumlah pasar tradisional di Jombang juga mengalami hal serupa.
I
Dampak masih tingginya harga daging sapi omzet pedagang menurun hingga 50 persen.
Di pasar Citra Niaga Jombang, sejak beberapa pekan terakhir harga daging sapi mengalami kenaikan signifikan.
Seiring dengan kenaikan harga stok daging sapi pun menurun cukup drastis. Sebelumnya, rata-rata pedagang memiliki stok dua hingga tiga kwintal, kini turun menjadi satu kwintal.
Mahalnya harga daging juga membuat konsumen terpaksa beralih ke daging rawonan atau daging bercampur lemak. Karena harga daging rawonan lebih murah dibandingkan daging kualitas biasa atau super.
Asfiyah, salah satu pedagang daging sapi mengatakan, beralihnya para konsumen ke daging rawonan yang bercampur lemak karena harganya yang jauh lebih murah yakni berkisar Rp 70 ribu per kilogramnya.
Akibat sepinya pembeli membuat para pedagang bingung. Seringkali barang dagangan mereka menjadi tidak habis dan harus dijual keesokan harinya dengan harga yang lebih murah dan tentu saja merugi.
Saat ini untuk daging sapi kwalitas super harganya mencapai Rp 100 ribu perkilonya. Padahal sebelum mengalami kenaikan harganya hanya Rp 80 ribu hingga Rp 87 ribu.
Agar tidak terlalu merugi pedagang juga terpaksa mengais sisa-sisa daging yang menempel di tulang sapi untuk dijual dengan harga yang lebih murah.(rg)
Social