Nilai Dolar Menguat, Perajin Tas Terancam Kolaps - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Nilai Dolar Menguat, Perajin Tas Terancam Kolaps


Jombang-(satujurnal.com)
Ajloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) membuat para perajin tas kulit di Kabupaten Jombang terpaksa merumahkan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 50% karyawannya. Perajin berharap rupiah secepatnya menguat.

Pengusaha merumahkan separuh karyawanya karena bahan baku tas kulit dari bahan impor. Sehingga biaya produksi menjadi mahal. Para perajin harus melakukan efisiensi serta mengurangi produksi.

Seperti yang dialami Fadlan, salah satu perajin tas kulit di Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Untuk mempertahankan kelangsungan usahanya perajin kini terpaksa harus merumahkan lebih dari 50% karyawannya.

Fadlan mengaku, sebelumnya jumlah karyawan di rumah produksi tas kulit miliknya sebanyak 25 orang, kini pihaknya terpaksa merumahkan 15 karyawannya.

Langkah tersebut terpaksa dia ambil karena bahan baku pembuatan tas kulit merupakan bahan impor sehingga jika dolar naik biaya produksi juga ikut naik. 

Untuk menyelamatkan usahanya, perajin ini harus melakukan efisiensi, di antaranya dengan mengurangi produksi dari rata-rata 1.000 tas per bulan kini menjadi hanya sekitar 500-an.

Fadlan dan para perajin tas di desa ini berharap pemerintah segera melakukan berbagai macam upaya agar rupiah kembali menguat, sehingga usaha kecil menengah seperti mereka bisa kembali bangkit.

Jikaj kondisi ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan tas kulit produksi para perajin tidak akan terjangkau pasar sehingga mereka akan gulung tikar.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional