Sinyalir Usung Rekom Abal-abal, MKP Laporkan Tim Pemenangan Nisa – Arif ke Panwaslu - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Sinyalir Usung Rekom Abal-abal, MKP Laporkan Tim Pemenangan Nisa – Arif ke Panwaslu


Mojokerto-(satujurnal.com)
Calon petahana bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP) mendatangi kantor Panwaslu di jalan Raya Bangsal, Senin (17/8/2015) malam, melaporkan dugaan pemalsuan rekomendasi DPP PPP kubu Djan Faridz yang disodorkan tim pemenangan pasangan calon (paslon) bupati – wakil bupati Mojokerto, Choirunisah – Arifudin Syah (Nisa – Arif) saat pendaftaran di KPUD setempat.  

Kedatangan MKP tak pelak membuat awak Panwaslu kaget. Pasalnya, beberapa saat sebelumnya, tiga orang anggota Purbantara (nama tim pemenangan MKP – Pungkasiadi) juga melaporkan soal keabsahan rekomendasi DPP PPP kubu Djan Faridz.

"Kedatangan kami ke sini untuk melaporkan terkait dugaan rekom palsu. Karena yang mengurus rekom ke DPP PPP kubu Djan Faridz saya sendiri, saya tahu persis proses rekom dan kepada calon siapa rekom diberikan" ungkap MKP kepada sejumlah awak media, usai diterima Ketua Panwaslu, Miskanto.

MKP menyebut, PPP kubu Djan Faridz hanya menelurkan rekom untuk ia dan pasangannya, Pungkasiadi. Bahkan untuk mempertegas rekom itu, Djan Faridz menelurkan surat keterangan berkop surat PPP diatas meterai. Surat keterangan itu tertanggal 1 Agustus 2015 diteken ketua umum Djan Faridz dan sekjen, Dimyati.

"Surat keterangan itu menerangkan bahwa rekomendasi hanya ke saya tidak pernah merekomendasikan Bu Nisa. Berarti kalau ada dobel surat, saya ingin ditindaklanjuti. Artinya apa, mana surat yang asli dan palsu. Saya merasa dirugikan dan ini sepertinya ada indikasi adanya tindak pidana pemalsuan rekom," lontarnya.

MKP pun mempertegas, bahwa kedatangannya ke Panwaslu untuk melaporkan tiga orang ketua dan anggota tim sukses Sabara, julukan tim pemenangan Nisa - Arif, yakni Anton Fathurrahman, Suhadak dan Lukman Hakim. Ketiganya disinyalir kuat berperan dalam dugaan pemalsuan rekomendasi DPP PPP kubu Djan Faridz.

MKP yang mengaku mengurus sendiri rekom PPP mengungkap, jika di kesekretariatan DPP PPP kubu Djan Faridz tidak ada register paslon Nisa – Arif. “Saya datang ke DPP ketemu mbak Ita bagian kesekretariatan, disana kita ditunjukkan, bahwa tidak ada register Nisa-Arif, yang ada MKP dan Pungkasiadi," katanya.

Jadi, lanjut MKP, kuat diduga surat rekomendasi yang dibawa tim Sabara (nama tim pemenangan Choirunisah – Arifudin Syah) itu palsu.

"Ini jelas-jelas ada unsur tindak pidana pemalsuan," lontarnya MKP.

Apalagi nomor surat yang tertera dalam rekom Choirunisah – Arifudin Syah, ujar MKP, sejatinya untuk paslon bupati Banyuwangi. Komisioner KPUD Kabupaten Mojokerto, Heru Efendi dan Viky yang melakukan verifikasi di kantor DPP PPP kubu Djan Faridz mendapat jawaban yang sama. "Pihak kami yang datang ke Jakarta memverifikasi itu, bahwa nomor surat terregistrasi adalah surat nomornya Banyuwangi. Waktu dua anggota KPU yang ke Jakarta untuk klarifikasi, surat tersebut juga mendapatkan jawaban yang sama,"  imbuh MKP.

Ia pun menantang pihak-pihak yang masih meragukan untuk bareng ke DPP PPP kubu Djan Faridz melakukan pengecekan.

"Silahkan berbarengan Panwas maupun Gakkumdu untuk datang kesana. Surat ini tidak pernah ditunjukan KPU ke publik," lontarnya. 

MKP berharap, keadilan berpihak kepadanya. Selama ini, ia mengaku hubungan antara dirinya dengan Choirun Nisa yang notabene merupakan wakil bupati pendampingnya saat ini, baik-baik saja. "Saya tidak ada gesekan dengan bu Nisa dan keluarganya," tukas MKP. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional