Jombang-(satujurnal.com)
Akibat kemarau panjang puluhan hektare tanaman padi di Kabupaten Jombang, gagal panen atau puso.
Tanaman padi yang telah berusia tiga bulan lebih tumbuh kerdil dan mengering kemudian mati. Kalaupun ada yang berbuah, butiran padi hampa atau kopong.
Seperti kondisi di Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Sedikitnya 20 hektar hamparan padi di desa ini sebagian padi telah berbuah bahkan sudah waktunya dipanen. Namun dipastikan hasilnya tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan petani.
Sebagian lain tanaman padi yang telah berusia tiga bulan lebih tidak tumbuh normal, daunnya mengering. Sebagian kecil ada yang berbuah namun butirannya tidak normal karena tidak berisi.
kondisi tanaman padi karena kemarau panjang. Sejak empat bulan lalu tidak turun hujan sehingga sejumlah sungai serta saluran irigasi mengering. Padahal petani telah memgeluarkan biaya besar untuk menanam padi.
Dalam kondisi normal, setiap hektare sawah petani bisa memanen padi paling sedikit 5 ton. Sehingga masih berimbang dengan biaya yang dikeluarkan. Bahkan masih mendapat keuntungan sebab biaya produksi padi dalam setiap hektarenya berkisar Rp 21 juta.
Para petani berharap ada perhatian dari pemerimntah setempat terhadap petani yang lahan padinya mengalami puso atau gagal panen.(rg)
Social