Lagi, DBD Renggut Nyawa Dua Warga Kabupaten Mojokerto - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Lagi, DBD Renggut Nyawa Dua Warga Kabupaten Mojokerto


Mojokerto-(satujurnal.com)
Dua warga Kabupaten Mojokerto yang terserang demam berdarah dengue (DBD) meregang nyawa akibat terlambat dilarikan ke rumah sakit.

’’Satu pasien meninggal pekan pertama Oktober, dan yang kedua pada pekan kedua Oktober,’’ kata Siti Asiah, plt kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Minggu (26/10/2015).

Korban yang meninggal pertama laki-laki berusia 22 tahun asal Desa Pandan Kecamatan Pacet. ’’Tapi di daerah situ tidak ada penderita DBD lain. Bisa jadi dia terkena di Ngoro, tempatnya kerja,’’ bebernya.

Pria yang hendak mengakhiri masa lajangnya tersebut sebelumnya sempat dirawat di RS swasta di Ngoro. ’’Tiga hari dia dirawat di RS swasta di Ngoro,’’ jelasnya.

Setelah itu, baru dia dirujuk ke RS Sumberglagah Pacet. ’’Pagi dirujuk, sore meninggal,’’ bebernya.

Hal yang sama juga terjadi pada pria berusia 33 tahun asal Gedeg yang meninggal  di RSUD Gedeg.

’’Kasusnya sama, karena terlambat dilarikan ke rumah sakit. Kedua pasien tersebut sama-sama DSS (dengue shock syndrome),’’ tambahnya.

DSS adalah kegawatdaruratan DBD. Hanya dalam hitungan jam, penderita DSS ini bisa meninggal. Resiko kematian DSS sangat tinggi, mencapai 90 persen. Dari 15 penderita, 13 diantaranya meninggal dunia.

’’Kalau sudah DSS tak segera ditangani, satu atau dua hari bisa meninggal,’’ katanya.

Makanya jika mendapati anak panas selama dua hari, dia minta agar langsung di tes DBD.

’’Jika sudah masuk DSS, pertolongan pertama yang bisa diberikan adalah beri minum sebanyak-banyaknya. Minum apa saja. Sambil cepat dibewa ke rumah sakit,’’ tegasnya.

Gejala DSS yakni kulit pucat, dingin, dan lembab terutama pada jari tangan, kaki, dan hidung. Pada kuku terjadi kebiruan. Anak yang semula rewel, cengeng, dan gelisah lambat laun kesadaannya menurun menjadi apatis, sopo, bahkan koma.

’’Dua tempat penderita yang meninggal itu sudah kita foging,’’ tegas Asiah.

Sampai saat ini, jumlah penderita DBD sudah mencapai 293 dengan korban meninggal 13 orang. Bulan ini sebenarnya hanya ada tujuh penderita, namun dua diantaranya meninggal dunia.(one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional