Walikota Turun Lapangan Tinjau Proyek Bedah Kampung - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Walikota Turun Lapangan Tinjau Proyek Bedah Kampung


Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus   turun lapangan meninjau proyek bedah kampung di Lingkungan Meri Dukuhan, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari, Kamis (29/10/2015) pagi. 

Orang nomor wahid di Kota Mojokerto ini menilik realisasi program penataan kampung atau bedah kampung besutan Disnakertrans tersebut.

Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wachid mengatakan, bedah kampung merupakan program konkrit untuk perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal untuk masyarakat penganggur dan setengah penganggur.

Bedah kampung, ujar Amin Wachid, bertujuan memberdayakan potensi SDM yang masih dapat dikembangkan, sebagai peluang peningkatan pendapatan, aksesbilitas masyarakat dan perekonomian lokal.

"Manfaatnya, antara lain untuk meningkatkan yakni daya dukung kampung alam dan daya tampung lingkungan. Juga tersedianya prasarana infrastruktur sederhana sebagai penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Juga mampu menekan arus migrasi dan urbanisasi," katanya. 

Kegiatan dengan prinsip padat karya ini dilakukan secara berkelompok antara 10  - 20 orang. 

Ditambahkan, selain Kelurahan Meri, terdapat empat titik bedah kampung, Lingkungan Kradenan Kelurahan Miji, Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung, Lingkungan Keboan, Kelurahan Gunung Gedangan. 

"Penentuan kelima lokasi berdasarkan kriteria, yakni padat penduduk, banyak penganggur dan setengah penganggur, kantong kemiskinan, kantong TKI dan daerah yang memiliki potensi sumber daya yang belum terkelola secara optimal," tukasnya. 

Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus mengatakan, titik sentral program yang mulai diluncurkan tahun 2015 ini, yakni perbaikan jalan, gorong-gorong dan prasarana kampung lainnya sehingga menjadi kampung yang sehat. 

"Target kita, tidak akan ada lagi kesan kampung sempit, panas dan kumuh seperti yang ada di sejumlah sudut kampung kota dengan 18 kelurahan saat ini. Yang ada nantinya, kesan asri dan sejuk di setiap kampung," tandasnya. 

Tak hanya meninjau, ia pun turun berbaur dengan warga yang tengah mengikuti program padat karya tersebut. 

"Dari 5 kampung yang dibedah, terkait perbaikan jalan, gorong-gorong, rumah, sehingga menjadi kampung bersih, sehat," cetusnya. 

Tentunya, katanya lebih jauh, program ini membutuhkan peran serta masyarakat dan semua elemen.

"Akses (jalan) dan saluran air, kelayakan hunian menjadi barometer pertama untuk pembenahan. Selebihnya, menjadikan kampung sebagai kawasan yang asri, sejuk dan sehat,” katanya. 

Walikota yang mencanangkan Kota Mojokerto menjadi service city ini menyebut, peranan Pemkot sejatinya hanya sebagai stimulator. “Paradigma pembangunan berpusat pada rakyat (people center development) menyebabkan peran Pemkot sebagai stimulator. Masyarakat di lingkungan masing-masing yang akan terlibat aktif dalam pembenahan kampung mereka. Ini agar muncul kampung idaman sesuai keinginan masing-masing warga di setiap kampung,” ujar birokrat ulama tersebut. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional