Pemkot Dinilai Bingung Tentukan Nasib Dua Pasar Tradisional - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pemkot Dinilai Bingung Tentukan Nasib Dua Pasar Tradisional


Mojokerto-(satujurnal.com)
Dua pasar tradisional di Kota Mojokerto yang digelontor dana pemerintah pusat miliaran rupiah melalui proyek revitalisasi mangkrak.

Keduanya, Pasar Ikan Prajurit Kulon dan Pasar Kliwon lumpuh lantaran tak diminati pedagang. Alih-alih mendongkrak PAD, pedagang di dua pasar ini memilih hengkang daripada didera kerugian.

Beberapa kali Pemkot Mojokerto utak-atik alih fungsi kedua pasar ini, namun tak membuahkan hasil.

Kalangan Dewan pun mulai gerah. Diminta Pemkot melakukan kajian sebelum menelurkan rencana pengalihfungsian kedua pasar tradisional itu.

"Setidaknya sebelum dijadikan pasar kuliner, dan gagal kedua kalinya, alihfungsi Pasar Kliwon benar-benar dikaji ulang. Haruslah dipikir masak-masak, akankah rencana tersebut dapat menyedot pengunjung sehingga pedagang bertahan. Demikian dengan Pasar Ikan di Surodinawan," cetus anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto, Denny Novianto, Minggu (8/11/2015).

Politisi Demokrat ini menganggap konsep menyulap pasar Kliwon menjadi pasar kuliner terkesan emosional tanpa ada kajian terlebih dahulu.

"Tampak, Pemkot bingung tentukan nasib pasar Kliwon dan Pasar Surodinawan," sergahnya.

Ditemui terpisah, Plt. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mojokerto, Soemardjono mengungkapkan, rencananya akan menyulap Kliwon jadi pasar kuliner. 

"Tahun depan Pasar Kliwon jadi pasar Kuliner. Dan itu masuk RKA (Rencana Kerja Anggaran) 2016," kilahnya.

Ia mengaku  optimis rencana tersebut berjalan sesuai target. Soemardjono berdalih, kapasitas pasar yang direhab 2014 lalu didukung lahan parkir cukup luas.

Kata ia, pasar tersebut dimiliki 29 pedagang lama, dan akan dipanggil mintai kesanggupan  mau melanjutkan atau tidak. 

"Jika yang tidak mau diganti pedagang barum. Tapi kita prioritaskan warga lingkungan Sido Mulyo, Kelurahan Mentikan," katanya.

Soal nasib pasar Ikan Surodinawan, ia juga mengajukan permohonan alih fungsi lahan ke ke Menteri Kelautan.

"Kita mengajukan alih fungsi lahan dan kita ajukan minggu ini," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasar Ikan Prajurit Kulon, pasar yang didesain khusus untuk perdagangan pasar ikan segar dengan bangunan berlantai dua hasil proyek DAK (dana alokasi khusus) bidang perikanan dan kelauatan serta dana pendamping APBD senilai Rp 1,7 miliar yang diresmikan penggunaannya oleh Walikota Mojokerto, Abdul Gani Suhartono, akhir Nopember 2011 silam itu seolah tak terjamah pembeli.

Kian hari pasar yang berdekatan dengan kantor Kecamatan Parjurit Kulon ini kian kronis. Dari 57 pedagang penyewa yang menempati 40 los dan 17 kios, hampir semuanya tak berfungsi seperti rencana. Puluhan los yang seharusnya digunakan untuk perniagaan ikan, oleh penyewanya dialihdagangkan. Hanya satu dua pedagang berjualan ikan segar.

Selebihnya, ada yang berdagang gerabah, sayur mayur, bumbu dapur, makanan minuman. Para pedagang mengaku terpaksa harus berjualan dagangan diluar ketentuan yang disepakati dengan Pemkot lantaran sudah terlanjur membayar uang muka los / kios Rp 1,4 juta serta berkewajiban
mengangsur selama delapan tahun.

Sementara, Pasar Kliwon hasil revitalisasi yang didanai dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan Rp 2,28 miliar nasibnya tak beda jauh. Pasar kliwon yang diresmikan penggunaanya oleh Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus, 31 Desember 2013 itu kini malah mati suri. Tak ada denyut perdagangan di pasar tradisional yang pernah mengalami beberapa kali rehabilitasi ini.

Revitalisasi pasar Kliwon yang disebut-sebut untuk mengembangkan pasar tradisional agar terjadi peningkatkan nilai transaksi perdagangan, kesejahteraan pembeli pedangang, peningkatkan PAD, dan pemperkuat kearifan lokal rupanya hanya isapan jempol belaka. 18 kios dan 20 los di lantai satu dan 13 kios di lantai dua nyaris ada pedagang. Jika tampak terisi barang dagangan, sekedar untuk gudang. Pedagang lama sebagian geser ke kawasan PKL jalan Niaga.

Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus yang mengaku sempat mendulang rejeki sebagai pedagang di Pasar Kliwon tiga puluh tahun silam, mengaku prihatin dan berencana menjadikan pasar tua ini sebagai pasar syariah. Namun belum sempat direalisasi, rencana itu dianulir sendiri. Muncul rencana menjadikan pasar Kliwon sebagai pasar batu akik. Namun, kini berubah arah lagi. Akan menjadikan pasar Kliwon sebagai pasar kuliner. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional