Belum Genap Sebulan, Jembatan Pipa Saluran Air Proyek SPAM Rp 2, 6 Miliar Ambruk - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Belum Genap Sebulan, Jembatan Pipa Saluran Air Proyek SPAM Rp 2, 6 Miliar Ambruk


Mojokerto-(satujurnal.com)
Belum genap satu bulan, bangunan jembatan untuk pipa saluran air PDAM Kota Mojokerto yang melintang sungai Brantas antara jalan Brawijaya dan kawasan Pulorejo ambruk, Rabu (30/12/2015), sekitar pukul 9:00 WIB. 

Ambruknya bangunan yang berdekatan dengan jembaran Pulorejo tersebut tak pelak menimbulkan kekhawatiran warga setempat.

Direktur PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto, Trisno Nurpalupi yang meninjau lokasi bersama konsultan teknis dan konsultas pengawas proyek saluran pengembangan air minum (SPAM) membenarkan soal ambruknya bangunan tersebut. Namun ia mengaku tak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan. 

"Silahkan tanya langsung ke Tim Teknis Wiyung saja. Saya tidak berkompeten karena jembatan ini belum diserahkan ke kita," katanya.

Ia hanya menjelaskan, akibat putusnya jaringan pipa air bersih ini, 170 calon pelanggan di sekitaran Pulorejo terancam tidak bisa menikmati air bersih tahun depan. Sebab, dibutuhkan waktu yang lama untuk membenahi kerusakan tersebut.

Pun saat ditemui di instalasi penjernihan air di jalan Mayjen Sungkono, Wates, ia justru mengarahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Sarmun. “Silahkan ke PPK saja,” ujarnya seraya beringsut meninggalkan lokasi. 


Tertera pada situs ‘eproc.pu.go.id, proyek SPAM merupakan proyek yang didanai APBN dibawah Dirjen Cipta Karya. Sedang satuan kerjanya, yakni Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Jawa Timur. Pekerjaan konstruksi yang ditenderkan itu dimenangkan PT. RJMG Sampang, Madura dengan nilai kontrak Rp 2,662 miliar. Dari tanggal kontrak 5 Mei 2015, penyelesaian proyek ditentukan 210 hari. 

“Ya itu proyek SPAM senilai Rp 2,6 miliar. Pekerjaanya diserahkan kontraktor 6 Desember lalu,” terang Sarmun, Rabu (30/12/2015). 

Menurutnya, konsultan pengawas dan konsultan perencana yang didatangkan di lokasi menyimpulkan jika ambruknya bangunan karena force major. “Ini murni force major,” katanya.

Ambruknya bangunan, lanjut Sarmun, karena sliding tanah. “Besok kita mulai action. Kita pasang bronjong untuk penyelamatan jembatan Pulorejo. Sedang untuk bangunan pipa, kita cari tempat lain yang enjoy,” kilahnya. 

Jembatan pipa tersebut berdiri tepat disebelah jembatan Pulorejo. Pada bagian plengsengan ambyuk menjorok ke Kali Brangkal. Tidak hanya itu, sebuah tempat reklame milik Pemkot Mojokerto juga rusak, satu sisi juga mengalami nasib yang sama.

Sarmun pun enggan menyebut soal kerugian akibat ambruknya bangunan tersebut. “Proyek ini masih dalam masa pemeliharaan selama setahun kedepan. Jadi murni tanggungjawab kontraktor,” sergahnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional