Jelang Maulud dan Natal Harga Kebutuhan Pokok Merangkak naik - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Jelang Maulud dan Natal Harga Kebutuhan Pokok Merangkak naik


Mojokerto-(satujurnal.com)
Menjelang peringatan Maulid Nabi, Hari Natal dan Tahun Baru sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Mojokerto merangkak naik. Kendati demikian, dari sisi ketersediaan masih relatif stabil.

Kondisi ini diketahui tim Pemkot Mojokerto yang melakukan sidak di pasar tradisional Pasar Tanjung Anyar dan Swalayan Keraton. 

"Harga beberapa kebutuhan bahan makanan dan sayur mayur mengalami kenaikan. Bukan karena kelangkaan tapi stok yang terbatas, juga akibat sentimen pasar menghadapi momen maulud Nabi Muhammad, Hari Natal dan Tahun Baru," kata Asisten 1 Sekkota Mojokerto, Walikota Mojokerto, Soemarjono, usai sidak. 

Di pasar Tanjung Anyar, harga daging sapi merangkak naik dari semula Rp102.000 per kilogram menjadi Rp110.000 per kilogram. Kenaikan harga daging karena stok sapi jantan mulai terbatas.

Sementara, lanjut Plt Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Usaha Menegah Kecil dan Mikro (Diskoperindag dan UMKM), sapi betina di Kota Mojokerto tidak boleh disembelih. 

Namun demikian, pihaknya menjamin harga kebutuhan pokok lainnya akan tetap stabil sampai perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW, Natal dan tahun baru selesai. 

"Harga beras masih normal karena ada operasi pasar oleh Bulog mulai tanggal 14 sampai 24 Desember besok, operasi pasar digelar di dua tempat, di Pasar Tanjung Anyar dan Prajurit Kulon. Disamping itu juga ada penggelontoran raskin. Stok kebutuhan pokok di Kota Mojokerto sejauh ini masih aman," ujarnya. 

Sementara itu Muhammad Joko salah satu pedagang daging ayam di Pasar Tanjung Anyar menuturkan, harga daging ayam potong naik Rp 2 ribu per kilogram, dari semula Rp 27 ribu  menjadi Rp29 ribu per kilogram. 

"Melonjaknya harga daging ayam akibat sejumlah peternakan ayam potong belum panen," katanya. 

Kenaikan harga tersebut, lanjut Joko, berdampak kepada pembeli. Jika biasanya, Joko bisa menjual 1 kwintal daging ayam setiap harinya, tapi saat harga naik, penjualan turun antara 20 persen sampai 25 persen. 

Kenaikan harga juga terjadi pada sayur-sayuran dan bumbu dapur.

Salah satu pedagang sayur dan bumbu dapur, Sumiati, mengatakan, harga sayur dan bumbu naik tajam yakni wotel, buncis, bawang merah dan bawang putih. "Wortel naik Rp 4 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp10 ribu per kilogram atau Rp14 ribu perkilogram. Buncis naik dari Rp 5 ribu per kilogram menjadi Rp 13 ribu per kilogram," katanya. 

Bawang merah naik Rp 10 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram. Sementara harga bawang putih naik dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 24 ribu per kilogram. 

Menurutnya, sayur dan bumbu dapur kiriman dari Magetan dan saat ini belum panen sehingga memicu erjadi kenaikan harga.

Sementara, harga beras jenis IR64 saat ini Rp 9.200 per kilogram. Gula pasir dan minyak goreng curah Rp 11.500 per kilogram dan Rp 8.500 per kilogram. Sementara telur ayam ras dan tepung terigu masih seharga Rp20 ribu per kilogram dan Rp7 ribu per kilogram. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional