Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto harus 'kejar tayang' merampungkan tiga mega proyek dengan total pagu Rp 105 miliar. Yakni proyek jembatan dan jalan Pulorejo - Blooto (Rejoto) senilai Rp 42 miliar, proyek Graha Mojokerto Service City (GMSC) Rp 32 miliar dan proyek trotoar dan saluran jalan Gajahmada - Pahlawan (Gamapala) Rp 31 miliar.
Pasalnya, ketiga mega proyek berlabel multiyears atau proyek tahun jamak ini tersendat di tahun awal akibat beragam kendala teknis hingga harus rampung tahun ini.
"Karena ketiga proyek itu harus rampung tahun ini, maka kontraktor pemenang tender harus benar-benar mampu mengatur jadwal pekerjaan secara ketat dan padat. Lembur kerja tidak bisa dihindarkan," kata Wiwit Febrianto, Kepala DPU Kota Mojokerto, Kamis (14/1/2015).
Menurutnya, pekerjaan fisik yang sudah dimulai hanya proyek Rejoto. Sedang proyek GMSC dan Gamapala baru digelar bulan ini untuk lelang konsultan perencana dan pengawas.
"SPK proyek Rejoto sudah turun pekan terakhir bulan Desember 2015. Saat ini kontraktor sudah mobilisasi alat-alat berat. Yang paling berat pada pembangunan bawah jembatan dan juga rekayasa fungsi air," terangnya.
Sedang untuk proyek GMSC, lanjutnya, yang berat yakni pekerjaan cor pondasi. "Sebenarnya GMSC dirancang 4 lantai dengan anggaran Rp 50,4 miliar. Tapi karena tahun ini dianggarkan Rp 31 milar, ya cukup untuk 2 lantai. Tahun depan diselesaikan hingga menjadi 4 lantai," tambahnya.
Sementara proyek Gamapala , ujar Wiwit, yang terberat pada rekayasa lalu lintas.
Kendati terjadwal ketat, Wiwit mengaku optimis mampu menuntaskan ketiga proyek prestisius itu awal Nopember. "Bahkan kalau bisa sebelum Nopember sudah rampung semuanya," tukasnya. (one)
Social