Mojokerto-(satujurnal.com)
Trend penyakit DBD meningkatan tajam ruang perawatan di RSUD Jombang semakin sesak. Dalam hitungan hari puluhan pasien DBD baik orang dewasa maupun anak-anak terus berdatangan, hingga terpaksa menempati lorong-lorong jalan.
Seperti ruang perawatan yang ada di pavilyun Seruni yang merupakan ruang perawatan pasien anak.
Sejsk meningkatnya jumlah pasien DBD yang datang, ruangan berkapasitas 40 pasien ini terpaksa dibongkar agar cukup untuk menampung 60 orang.
Selain seluruh kapasitas ruangan overload, pembongkaran juga dilakukan untuk memudahkan proses pemeriksaaan medis. Bahkan karena terus membludak, 20 pasien terpaksa ditempatkan di lorong-lorong teras, meski sempat dianggap tidak nyaman.
Sementara akibat lonjakan jumlah pasien ini pihak RSUD mengaku akan tetap melakukan pemantauan serius, baik yang di ruang perawatan maupun di lorong.
Pihak RSUD menyatakan selain menambah kapasitas tempat tidur, jumlah obat-obatan serta tenaga medis juga ikut ditambah guna memudahkan pelayanan.
Serangan demam beradarah di Kabupaten Jombang dalam kurun januari 2016 ini kian mengganas.
Dalam sepekan ini sudah ada 96 kasus dengan lima pasien meninggal dunia akibat DBD yang seluruhnya anak-anak.
Dinas kesehatan setempat menyebut selain disebabkan gigitan nyamuk aiedes aigypty, virus tersebut juga disebarkan nyamuk baru yakni nyamuk aedes albopictus. bahkan 6 kecamatan kini sudah dinyatakan endemis. (rg)
Social