Sambut Musim Penghujan, Warga Desa Bareng Ritual Clorotan untuk Tangkal Petir - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Sambut Musim Penghujan, Warga Desa Bareng Ritual Clorotan untuk Tangkal Petir



Jombang-(satujurnal.com)
Berbagai cara dilakukan warga untuk terhindar dari berbagai bencana yang biasa terjadi pada musim penghujan.

Di jombang, ratusan warga dusun Banjarsari desa/kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang menggelar tradisi tahunan clorotan tolak petir untuk mengawali musim tanam.

Tradisi menangkal petir dengan simbol penganan khas setempat. Sejak Sabtu (09/1/2016) pagi hari ratusan warga dusun Banjarsari desa/kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang ini berduyun-duyun ke lokasi pemakaman desa setempat untuk menggelar tradisi clorotan tolak petir. Semuanya membawa bungkusan berisi jajan pasar dan makanan yang dibiasa disebut clorotan. 

Clorotan terbuat dari tepung yang dicampur dengan gula. kemudian di bungkus dengan menggunakan janur, atau daun kelapa muda. clorotan inilah yang disimbolkan masyarakat sekitar sebagai petir. 

Tradisi ini bertujuan untuk menghindarkan warga khususnya petani yang saat pergi ke sawah di musim penghujan agar diberi keselamatan tidak tersambar petir.

Dalam tradisi tahunan ini warga menyiapkan sejumlah jajanan pasar, khususnya tiga jenis jajanan yakni kue clorot brondong dan kue pasung clorot berarti kilat petir atau halilintar brondong bermakna bertubi-tubi sambaran petir dan pasung berarti ketika petir terlepas akan busung (tidak mempan) mengenai petani yang bercocok tanam.
 
Prosesi diawali dengan berziarah dan berdoa di makam para leluhurnya. Warga berharap diberi keselamatan dan rejeki berlimpah serta tidak adanya hama yang menyerang tanaman mereka di sawah. Selain itu dalam tradisi tahunan ini agar terhindar dari sambaran petir saat bercocok tanam di sawah saat musim penghujan.

Kepala Dusun Banjarsari mempimpin tradisi clorotan tersebut Ia diberi mandat untuk memberikan wejangan mengenai acara clorotan ini.  Semua warga pun dengan khidmad mengikuti acara tersebut. Setelah wejangan selesai disampaikan sang kepala dusun, sesepuh tokoh adat dusun setempat kemudian mengucapkan niat para warga untuk meminta perlindungan keselamatan kepada Tuhan, ketika nanti bercocok tanam disawah dan diakhiri dengan doa yang dibawakan modin Dusun yang dulu bernama karang winong ini. 

Tradisi clorotan tolak petir yang digelar ratusan warga dusun ini berlangsung sederhana. Usai berdoa bersama warga pun menyantap jajanan clorot yang berarti petir secara beramai-ramai.

Usai dibacakan doa oleh sesepuh desa baik dengan doa secara Islami maupun bahasa Jawa kuno warga langsung saling berbagi aneka kue clorot brondong dan pasung. Setelahnya warga kembali ke rumah masing-masing untuk segera memulai musim tanam kali ini dengan tenang dan tak ada rasa khawatir akan tersambar petir.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional