MUI : Angkat Diri Sebagai Nabi Adalah Penistaan Agama - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

MUI : Angkat Diri Sebagai Nabi Adalah Penistaan Agama


Jombang-(satujurnal.com)
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jombang menegaskan, pengakuan  Gus Jari yang menerima wahyu dan mengangkat diri sebagai Nabi Isa Habibullah adalah pembohongan. 

Penegasan itu merupakan 
dari hasil kajian tim MUI yang turun memantau dan berdialog dengan Jari alias Isa Habibullah dan ratusan pengikutnya.

Lembaga ini menemukan penyimpangan dan mengarah ke penistaan agama Islam. 

Dari kajian tim MUI, ditemukan sejumlah penyimpangan yang dianggap menyesatkan.

Pengakuan Jari alias Isa Habibullah yang menerima wahyu dianggap sebuah pendustaan atau kebohongan besar. Pasalnya,  wahyu terakhir diturunkan Allah kepada Nabi Muhammas SAW.

Sedang persaksian syahadat dengan penambahan kalimat “wa isa habibullah” juga dianggap menyimpang, sebab syahadat adalah “nash” atau sudah baku dalam Al Quran. 

Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan menyebut telah terjadi penistaan agama dengan pengakuan dan pengangkatan nabi baru oleh Jari alias Isa Habibullah. 

"MUI akan merekomendasikan sejumlah langkah dan tindakan ke Badan Koordinasi Pengawas Aliran dan Kepercayaan (Bakorpakem) setempat termasuk pengusutan ke arah pidana atas dugaan penistaan agama islam tersebut," katanya, Kamis (17/2/2016).

Sementara itu Jari mengaku menyesalkan sikap MUI Kabupaten Jombang yang telah menilai dia dan pengikutnya masuk katagori kafir dan sesat. 

Apalagi MUI pusat yang menilai bahwa Gus Jari tidak memahami ayat-ayat Mudtasyabihat dalam Al-Qur’an.
 
Ia pun menantang MUI baik tingkat kabupaten maupun MUI tingkat pusat untuk berdebat mengenai apa yang diyakini ia dan pengikutnya, dengan harapan akan ditemukan kebenaran yang sebenar-benarnya.
 
Ia meyakini menerima Wahyu dari Allah, bahkan bukan hanya lima ayat awal surah Yasin seperti yang telah disebutkan, melainkan wahyu yang diterima cukup banyak dan telah ditulis oleh penasehatnya, Kyai Turmudzitulisan wahyu tersebut disebut kitab risalah Ilahiyah.
 
Kyai Turmuzi, salah satu penasehat Gus Jari mengatakan, hingga saat ini aktivitas Gus Jari tidak berubah, meskipun telah menjadi pemberitaan publik. Pengikutnya juga tidak merasa ada masalah. Waktu pengajian pengikutnya juga mengaji dan waktu shalat berjam’ah.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional