Pengawasan dan Keamanan PP Darul Ulum Diperketat - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pengawasan dan Keamanan PP Darul Ulum Diperketat

Jombang-(satujurnal.com)
Pengawasan dan Keamanan Pondok Pesantren (PP) Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jombang kian diperketat. Menyusul insiden tewasnya salah seorang santri akibat dikeroyok belasan santri lainnya. 90 orang tenaga keamanan di pondok yang kini dihuni sekitar 10 ribu santriwan dan santriwati ini harus melakukan penjagaan ekstra ketat, agar insiden serupa tak terulang.

Ketua Majelis Keamanan dan Ketertiban PP Darul Ulum, Rohmatul Akbar mengutarakan hal itu, Rabu (2/3/2016)  terkait langkah-langkah yang bakal diambil untuk menekan kenakalan santri.

“Dalam waktu dekat semua bagian keamanan pondok akan kita kumpulkan. Ini terkait penerapan keamanan di pondok, terutama untuk mengantisipasi kenakalan santri,” kata Gus Bang, sapaan akrab Rohmatul Akbar.

Diakui Gus Bang, pihaknya kecolongan hingga terjadi insiden pengeroyokan yang berujung pada kematian korban .

“Terus terang kami kecolongan. Tapi yang pasti, meski dengan 90 personil keamanan di sebuah lingkungan pondok dengan 10 ribu santri, kami tetap berupaya semaksimal mungkin melakukan pengamanan,” akunya.

Sementara itu, Ismail kepala sekolah SMP Darul Ulum Unggulan 1 Peterongan mengatakan, pihaknya sudah melakukan belasungkawa ke orang tua korban.

Sedang soal prestasi almarhum Abdul Muzaka, Ismail menyebut, almarhum murid dengan prestasi yang biasa saja, tidak menonjol. Namun untuk kenakalannya pihaknya sudah berupaya membina.

Diberitakan sebelumnya, 12 orang santri PP Darul Ulum Jombang yang diduga kuat telah melakukan pengeroyokan terhadap Abdullah Muzaki Yahya (15) santri asal Jember ditangkap Satreskrim Polres Jombang.

Korban yang merupakan warga Desa Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember sempat dirawat di rumah sakit Erlangga Jombang. Namun nyawanya tak tertolong. Jenazah korban telah dikirim pihak rumah sakit ke rumah keluarganya di Jember.

Terungkapnya kasus ini setelah keluarga korban curiga adanya banyak luka lebam pada jasad korban sehingga divisum di rumah sakit, hasil visum dilaporkan ke Polsek Kencong Jember.

Setelah mendapat informasi dari Polres Jember, Satreskrim Polres Jombang langsung melakukan penyelidikan, Kasus pengeroyokan seorang santri yang dilakukan belasan santri ini terjadi pada Sabtu (27/2/2016) malam di dua tempat kejadian perkara (TKP).

Di dua TKP tersebut korban dikeroyok 13 santri hingga pingsan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun pada Minggu (28/2/2016) malam korban meninggal dunia. (rg)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional