Tiup Peluit Bahaya, Puluhan Aktifis Perempuan Desak Pengesahan RUUKekerasan Seksual - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tiup Peluit Bahaya, Puluhan Aktifis Perempuan Desak Pengesahan RUUKekerasan Seksual

Jombang-(satujurnal.com)
Puluhan aktifis perempuan dan anak Aliansi Perempuan Peduli Korban Kekerasan Perempuan 
Jombang menggelar aksi menuntut pengesahan rancangan undang-undang (RUU) Kekerasan Seksual di Taman Kebonrjo, jalan KH Wahid Hasyim Jombang, Rabu (25/5/2016).

Tuntutan pengesahan ini terkait lambannya pembahasan RUU Kekerasan Seksual, kendati sudah masuk prolegnas namun tidak menjadi prioritas,

Mereka mendesak RUU tersebut menjadi prioritas mengingat kasus kekerasan seksual di Indonesia cukup tinggi.
Dengan memegang poster ditangan dan peluit di mulut , aktifis perempuan dan anak ini meniup peluit sekeras-kerasnya, bak memberikan sinyal bahaya ancaman kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Mereka menyebut, di kabupaten yang menyandang predikat kabupaten layak anak ini tercatat dari tahun 2014 hingga 2016 di bulan Mei ada 81 kasus kekerasan atau 2-3 kasus setiap bulannya. Ironisnya 85 persen dari korban kekerasan seksual tersebut masih berusia dibawah 18 tahun.

Korlap aksi, Palupi Puspitorini korlap aksi menyatakan pihaknya 
mendesak pemerintah pusat untuk segera mengesahkan RUU Kekerasan Seksual. RUU tersebut diyakini akan memberikan dampak besar terhadap perlindungan korban dan hukuman bagi pelaku aksi kekerasan.

Sementara pemerintah daerah diminta untuk mengalokasikan anggaran yang tepat untuk memberikan perlindungan pada perempuan dan anak, khususnya yang menjadi korban. Pasalnya selama ini para korban jarang mendapatkan keadilan.

Aksi puluhan perempuan ini dilakukan sebagai bentuk simpatik dan keprihatinan atas banyak kasusnya kekerasan seksual yang dialami anak-anak. 

Dengan mengheningkan cipta mereka juga mendoakan korban kekerasan anak yang meninggal dunia. 

Pemerintah diminta untuk lebih responsif menanggapi ancaman kekerasan anak dan perempuan yang sudah dalam taraf memprihatinkan di negeri ini.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional