Jombang-(satujurnal.com)
Ribuan warga terlibat adu mulut, saling serobot mewarnai pengurusan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jombang, Jum'at (02/9/2016).
Pemicu aksi ini lantaran Dispendukcapil hanya membatasi pelayanan e-KTP sebanyak 250 warga per hari. Alasan yang mengemuka, terbatasnya SDM dan piranti perekam e-KTP hanya 6 unit.
Sementara batas akhir pengurusan kartu identitas berbasis NIK ini hanya sampai akhir bulan.
Antrean warga terjadi sejak pukul 03:00 WIB dini hari.
Ribuan warga yang sudah lama mengantre, sempat terlibat saling dorong saat hendak masuk area kantor.
Bahkan, karena tak sabar dan beberapa tempat antrian sempat diserobot, bahkan beberapa diantaranya sempat terlibat adu mulut dan nyaris baku hantam.
Selain terlibat desak-desakan di luar kantor, saling dorong antar warga ini juga terjadi di dalam area kantor.
Warga saling dorong dan berdesak-desakan guna memperebutkan nomor urut yang disediakan petugas.
Sejumlah petugas tampak kewalahan mengendalikan antrian warga ini.
Akibat ada pembatasan, warga yang sudah mengantre lama sejak dini hari, sempat kecewa. Beberapa warga yang rumahnya cukup jauh mengaku sudah dua kali datang ke kantor catatan sipil namun selalu gagal.
Padahal, sebelum 1 Oktober 2016 seluruh warga wajib KTP harus sudah mengantongi e-KTP. Jika hingga batas akhir terkewati maka warga yang bersangkutan oktober mereka harus sudah punya e-KTP. Jika tidak maka warga yang bersangkutan tidak bisa menikmati layanan publik.
Warga pun berharap pengurusan e-KTP bisa sampai ke desa-desa agar warga tidak kesulitan.(rg)
Social