Mojokerto-(satujurnal.com)
Insiden kebakaran 9 bedak pedagang buah di kawasan jalan KH Nawawi sebelah
utara menghadap timur Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto, 16 April lalu,
dijadikan titik awal bagi Pemkot Mojokerto mengembalikan fungsi trotoar di
kawasan itu yang selama ini dimanfaatkan pedagang untuk mendirikan bedak semi
permanen.
Tidak saja larangan keras bagi pemilik bedak yang terbakar untuk mendirikan
kembali bedak mereka, seperti spanduk larangan yang dibentang di area bekas
kebakaran, puluhan bedak yang tersisa yang berderet sepanjang kawasan itu pun terimbas
larangan berdagang.
Pemkot beralasan, selain melanggar perda, puluhan bedak yang bertengger
dibalik pagar Kantor Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Mojokerto selama
belasan tahun itu menjadi biang kemacetan kendaraan yang masuk dan keluar Pasar
Tanjung Anyar. Selain itu juga rawan kebakaran. Insiden terbakarnya bedak April
lalu bukan kali pertama.
“Fungsi trotoar harus dikembalikan sebagai fasilitas umum. Maka tidak ada
lagi pendirian lapak baru di area yang terbakar. Bahkan 33 bedak dan warung
lainnya yang berderet diatas trotoar hingga menutupi pagar Kantor Perhutani
harus dibersihkan oleh pemiliknya sendiri,” kata Kasatpol PP Kota Mojokerto,
Mashudi, Rabu (17/5/2017).
Meski demikian, langkah persuasif
masih dikedepankan pemangku ketertiban tersebut. Pasca insiden
kebakaran, dilakukan sosialisasi
bagi puluhan pemilik bedak agar segera membongkar bedak dan mengemasi
dagangan mereka sendiri.
“Ada waktu seminggu bagi semua pemilik bedak untuk membongkar sendiri. Kita
harapkan mereka bisa memanfaatkan kesempatan itu,” imbuhnya.
Namun, jika hingga batas waktu yang sudah ditentukan masih ada bedak yang
berdiri, maka pemiliknya akan menerima sanksi peringatan. Kalau masih juga
diabaikan, Mashudi memastikan, pihaknya akan melakukan pembongkaran paksa.
“Tidak ada lagi kompromi, yang bicara perda,” tandasnya.
Di sepanjang trotoar yang sudah steril dari lapak itu, imbuh Mashudi, akan
ditempatkan pot-pot bunga, juga kursi panjang, seperti di sejumlah titik
lainnya.
Seperti diketahui, 9 bedak pedagang buah itu terbakar hari Minggu
(16/4/2017) dini hari. Sejumlah saksi mata menyebutkan, api pertama kali muncul
dari kios nomor dua dari ujung selatan, sekitar pukul 00.15 WIB. Percikan api dari bedak tersebut membakar bagian kabel listrik yang berada di dalam
kios dan dengan cepat api membakar seluruh kios yang terbuat dari kayu tersebut. Tak berapa lama, api
menyambar beberapa bedak lainnya.
Sedikitnya tiga unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan di lokasi kebakaran. Hampir 2,5 jam petugas pemadam kebakaran menjinakkan si jago merah yang meluluhlantakkan 9 bedak itu. (one)
Social