Dihadiri ketua KPK, Tokoh Lintas Agama di Jombang Deklarasi Melawan Budaya Korupsi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Dihadiri ketua KPK, Tokoh Lintas Agama di Jombang Deklarasi Melawan Budaya Korupsi

Jombang-(satujurnal.com)
Penolakan terhadap upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat berbagai daerah. Di Jombang, puluhan tokoh lintas agama menggelar deklarasi dan aksi penandatangan dukungan terhadap KPK di aula KH Yusuf Hasyim, Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Jombang, Sabtu (29/27/2017) melalui “Maklumat Kebangsaan Tebuireng" yang berisi 8 butir maklumat.

Dalam deklarasi yang dihadiri Ketua KPK Agus Raharjo tersebut, masing-masing perwakilan dari tokoh lintas agama membacakan seruan melawan korupsi. Mulai dari tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, serta tokoh agama Konghucu.

"(Deklarasi) Ini sekaligus bentuk dukungan kami atas keberadaan KPK," ujar pengasuh PP Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah.

Ketua KPK, Agus Raharjo, mengatakan, deklarasi dan dukungan terhadap lembaga yang dipimpinnya murni inisiatif para tokoh lintas agama. Menurutnya, deklarasi tersebut bukan karena gonjang-ganjing hak angket KPK yang belakangan ini ramai.

Dia berharap, berharap spirit yang diusung oleh pesantren Tebuireng ini menjalar kemana-mana. Karena ini berkaitan dengan nasib bangsa.

Ia pun berjanji akan menidaklanjuti dukungan yang diberikan para tokoh lintas agama dengan menyiapkan hukuman sosial bagi para pelaku tindak pidana korupsi.

Sementara, Agus Susanto, panitia deklarasi mengatakan, acara tersebut bukan muncul begitu saja. Namun melalui proses cukup panjang. Yakni, diawali dengan diskusi yang dilakukan para tokoh lintas agama dengan KPK di Jakarta. Dalam diskusi tersebut muncul benang merah bahwa korupsi di Indonesia sudah pada tahap mengkhawatirkan. Bahkan korupsi tersebut sudah menjadi budaya.


"Kalau korupsi sudah menjadi budaya, ini sangat berbahaya. Bisa seperti di Yunani, negara menjadi bangkrut. Dari situ kita sepakat melakukan deklarasi yang melibatkan tokoh lintas agama untuk melawan budaya korupsi," kata Agus menjelaskan. (rg/tar)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional