Restoran di Kota Mojokerto Diwajibkan Sajikan Olahan Ikan Rengkik, Ini Alasan Walikota - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Restoran di Kota Mojokerto Diwajibkan Sajikan Olahan Ikan Rengkik, Ini Alasan Walikota

Mojokerto-(satujurnal.com)
Ikan Rengkik, jenis ikan Baung yang hidup di Sungai Brantas Mojokerto dan dijadikan ikon oleh Pemerintah Kota Mojokerto nantinya juga harus tersaji dalam bentuk olahan atau menu khas di setiap rumah makan dan restoran.

Keharusan bagi rumah makan dan restoran menyajikan olahan ikan Rengkik akan diatur dalam sebuah regulasi, seperti diutarakan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus saat melakukan tebar benih 500 ribu benih ikan Rengkik di Sungai Baru dibawah Jembatan Rejoto, Blooto, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Kamis (26/10/2017).

“Nantinya setiap restoran dan rumah makan wajib menyuguhkan menu ikan rengkik. Soal olahannya, terserah kreasi masing-masing pemiliknya,” cetus Mas’ud Yunus.

Orang nomor wahid di Pemkot Mojokerto ini mengatakan, kebijakan yang dicetuskan dalam sebuah regulasi itu bukan mudah terwujud. Menilik populasi ikan Rengkik yang terus-menurus menurun, bahkan mendekati kelangkaan. Namun, dengan pelestarian dan budidaya, kekhawatiran itu akan terkikis.

“Justru itulah, merosotnya populasi ikan Rengkik yang sudah kita jadikan ikon harus kita jawab dengan cara melestarikan, bahkan budidaya. Dengan demikian, populasi ikan Rengkik akan marak dan warga pun kembali bisa dengan mudah mendapatkan, baik melalui penangkapan di sungai maupun dari budidaya kelompok petani ikan,” sergahnya.

Regulasi itu pun, kata Mas’ud Yunus, bagian dari upaya memacu banyak pihak untuk bersama-sama melestarikan ikan Rengkik.

“Ya tentunya regulasi itu baru akan diberlakukan seiring ketersediaan ikan Rengkik,” tukasnya.

Yang juga menjadi alasan mendasar dilestarikannya ikan Rengkik, ujar walikota, karena ikan itu merupakan ikan khas Sungai Brantas.
“Kalau kita menyebut Mojokerto, maka tidak bisa dipisahkan dengan Sungai Brantas. Karena itulah, kita harus berani menjadikan ikan Rengkik sebagai ikon. Jangan sampai ada ikonnya tapi ikannya sudah punah. Makanya, kita harus bareng-bareng melakukan upaya agar populasi ikan ini kembali besar,” katanya.

Dipaparkan Walikota, bukan hal yang mudah untuk melakukan budidaya ikan Rengkik. Banyak referensi soal budidaya ikan Rengkik yang dipegang Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Mojokerto, namun ketika dicoba dilapangan, ditemui jalan buntu. Pelatihan budidaya ikan Rengkik di Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Timur juga belum membuahkan hasil. Baru di tahun 2016 saat studi banding di Balai Besar Perikanan dan Budidaya Air Tawar di Sukabumi, didapat gambaran secara lebih lengkap tentang tehnik budidaya ikan Rengkik. Bantuan benih ikan Rengkik pun diturunkan balai ini. Hingga kemudian terjadi penebaran benih ikan rengkik.


“Dan penebaran kembali atau restocking 500 ribu benih ikan Rengkik di Sungai Baru Rejoto ini merupakan yang ketiga kalinya. Semua benih diperoleh gratis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,” pungkasnya. (one) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional