20 Tahun Pendengaran Lemah, Pria Paruh Baya Ini Sembuh Setelah Diterapi Masudin - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

20 Tahun Pendengaran Lemah, Pria Paruh Baya Ini Sembuh Setelah Diterapi Masudin

Jombang-(satujurnal.com)
Senang bukan kepalang nampak menghiasi wajah Samat, pria paruh baya asal Makassar, Sulawesi Selatan  ini.  Betapa tidak, kedatangannya jauh-jauh dari Sulawesi untuk mengobatkan gangguan pendengaran pada kedua telinganya kini membuahkan hasil, usai mendatangi gubuk terapi saraf telinga milik Masudin, di Dusun Ketanen Desa Banyuarang Kecamatan Ngoro, Jombang.

Sebelumnya, ayah dari salah satu Kapolres di Jawa Timur ini mengalami gangguan pendengaran parah lebih dari 20 tahun lamanya. Namun, usai dilakukan terapi totok saraf oleh Masudin, seakan keajaiban Tuhan terjadi. Dia langsung mampu mendengarkan suara dengan jarak yang cukup fantastis, yakni hingga 50 meter dari tempat dia berada.

“Alhamdulillah, padahal saya sebelumnya dipanggil dengan jarak tiga meter pun tidak dengar”, ungkap Samat dengan perasaan gembira, Rabu (01/11/2017).

Samad sendiri datang ke kediaman Masudin bersama sejumlah kerabatnya. Bahkan, saking senangnya, Bapak sepuh inipun lupa dengan gangguan hipertensi yang sudah lama dialaminya.

“Bapak harus istirahat dan minum obat hipertensi kalau sudah jam sembilan malam, kalau tidak beliau akan mengalami pusing yang hebat bahkan  ngedrop, namun saking senangnya beliau nampak bersemangat”, ungkap salah satu keluarga yang enggan mengungkap namanya.

Sementara, Masudin, pakar terapi saraf telinga terkenal di Jombang inipun mengaku bersyukur. Sebab, sejauh ini sebagian besar pasien gangguan pendengar yang dia tangani berhasil dia terapi dengan sukses. Meskipun dia tidak menampik ada satu dua pasien yang gagal.

“Gagal bukan berarti kami tidak mampu, melainkan kebanyak pasien dan keluarganya belum memahami edukasi yang kami berikan, bagaimana proses penyembuhan mulai dari awal terapi hingga latihan yang wajib dilakukan pasien oleh keluarga”, ungkap Masudin.

Masudin pun meminta seluruh para pasien dan calon pasien yang datang terapi agar memahami dulu edukasi yang diberikannya. Baik pasien tuli bawaan sejak lahir maupun dengan penyebab lainya. Bahkan, yang sudah terlanjur memakai alat bantu dengar serta implan atau belum.

“Kalau untuk Pak Samad ini juga butuh latihan intensif dan beberapa kali totok saraf, sebab beliau sudah 20 tahun tidak mendengar dan nyaris total. Nanti setelah itu, inshaAllah dipanggil dengan jarak 200 meterpun beliau mampu mendengar dan terus akan mengalami perkembangan yang signifikan”, pungkasnya. (rg)



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional