Walikota Mojokerto Tetapkan Difteri Sebagai KLB - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Walikota Mojokerto Tetapkan Difteri Sebagai KLB

Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Difteri di wilayah yang dipimpinnya.

Penetapan KLB Difteri di kecil seluas 16 kilometer persegi ini merupakan tindak lanjut pernyataan bahwa  Gubernur Jawa Timur Soekarwo bahwa Provinsi Jawa Timur saat ini Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri. Tak terkecuali Kota Mojokerto.

“Melihat kejadian di pekan pertama dan kedua di bulan Januari, difteri ini sudah betul-betul menjadi ancaman bagi kita. Karena itu kita tetapkan Kota Mojokerto ini KLB Difteri. Oleh karena itu segera kita buatkan SK KLB Difteri agar kasus ini bisa segera tertangani,” kata Walikota Mas'ud Yunus saat menggelar Microplanning ORI (outbreak response immunization) Difteri di ruang rapat Nusantara Pemkot Mojokerto, Senin (22/1/2018).

ORI merupakan kegiatan Imunisasi difteri yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan kelompok masyarakat di daerah dengan kejadian difteri, ORI 3 putaran. Untuk anak usia 1 sampai 19 tahun.

Walikota yang didampingi Asisten Heryana Dodik, Kepala Dinas Kesehatan Ch Indah Wahyu, Kepala BPPKA Agung Moeljono dan Komisi III DPRD Kota Mojokerto Choiroyaroh dan Ita Primaria Lestari, juga menyatakan segera akan menandatangani SK Walikota Mojokerto terkait KLB Difteri.

Karena pencegahan Difteri ini dengan imunisasi, lanjut Mas'ud Yunus, maka gerakan imunisasi ini harus ditopang dengan dana APBD Propinsi dan APBD Kota Mojokerto.

“Ini kita ambilkan dari pos dana tidak terduga. Adapun hal-hal diluar itu nanti akan di cover dengan program total coverage untuk yang sakit. Ini ketegasan saya supaya dalam waktu cepat dapat mengatasi difteri ini,” jelasnya.

Upaya ini membutuhkan koordinasi dengan lintas sektoral, baik dengan Dinas Pendidikan, dengan Kantor Kementerian Agama maupun institusi yang lain, Posyandu, Puskesmas, juga peran serta Forkopimda Mojokerto.

“Tolong disampaikan bahwa imunisasi ini tidak diberikan di tempat praktik swasta maupun rumah sakit. Yang ada hanya di posyandu, sekolah dan puskesmas. Pelaksanaan Imunisasi ORI Difteri berlangsung bulan Februari, Juli dan Nopember,” lanjut Wali Kota.

Walikota juga menekankan bahwa tidak ada satu program pun yang dilaksanakan hanya pada satu institusi tetapi asas kebersamaan ini harus terus kita bangun untuk mengatasi permasalahan khususnya di bidang kesehatan ini.

“Karena kesehatan merupakan program prioritas kita sesuai dengan visi misi kita untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Mojokerto,” tuturnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional