Disinyalir Pungli Seragam, Kasek SDN Wates 5 Dicopot - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Disinyalir Pungli Seragam, Kasek SDN Wates 5 Dicopot

Mojokerto-(satujurnal.com) 
Praktek pungutan liar (pungli) disinyalir terjadi di SDN Wates 5, Kota Mojokerto.Terhadap siswa baru, sekolah mewajibkan pembelian seragam baru sebesar Rp 400 ribu.

Aroma pungli ini merebak setelah salah seorang wali murid yang merasa keberatan mengadukan tarikan itu ke Wakil Walikota, Suyitno.

"Saya diwaduli wali murid yang datang ke rumah dinas.  Itu orang nggak mampu loh.  Jangan seperti itu.  Mereka butuh seragam itu," ungkap Wawali Suyitno  Senin,  (30/7/2018).

Suyitno pun turun lapangan melakukan sidak di sekolah yang berlokasi di jalan Bromo, perumnas Wates tersebut, Senin (30/7/2018).

Pengadaan seragam ini memanfaatkan momen daftar ulang siswa kelas I yang digelar Juli ini.

Meski beralibi penarikan pungutan terpaksa dilakukan lantaran bantuan seragam gratis tak kunjung turun, sementara siswa baru harus berseragam, namun Suyitno tidak bisa menerima alasan sang kepala sekolah, Titik Pujiastuti.

Sebaliknya, kasek disebut sebagai pihak yang paling bertanggung atas terjadinya dugaan praktik pungutan liar Pasca terungkapnya kasus ini,  Titik Pudjiastuti pun angsung dicopot dari jabatannya. 

Usai sidak ia menggelar rapat dengan mengundang seluruh kasek SMPN dan SDN di Ruang Nusantara, Pemkot Mojokerto.

 "Program kita sekolah gratis. Kerja itu sesuai relnya apa.  Soal ini biar urusan Inspektorat.  Silahkan ditangani  Diknas- BKD-Inspektorat,  nanti laporkan saya (hasilnya),"  kata Suyitno kepada awak media usai rapat.

Ia mengatakan,  masalah ini sudah ia sampaikan ke Walikota terpilih, Ita Puspitasari.  

"Masalah ini saya sampaikan ke walikota baru,  ini tadi di ruangan saya. Dan soal kebijakan seperti ini, wali kota baru sudah oke. Kita nggak main-main soal pendidikan," tandasnya. 

Menurut Suyitno ia meminta kasek berjalan sesuai rel. 

"Harus sesuai rel, dan jalin keakraban antara Kadiknas dan guru. Harus nyambung.  Saya ini orangnya keras,  kalau nggak diseneni yo nggladur," imbuhnya kemudian. 

Wawali tak menampik jika pungli ini berkaitan dengan kandasnya pengadaan seragam dinas beberapa tahun terakhir. Namun ia memastikan jika pengadaan seragam gratis  akan kelar.  

"Saya sudah tanya kepala dinas kapan lelang seragam itu. Dan sekarang sudah masuk tahap lelang.  Pasti tahun ini terealisasi," katanya.  

Dalam ratas tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Amin Wakhid mengakui adanya dugaan  praktik pungli tersebut. 

"Memang terjadi di SDN Wates 5,  Rp 400 ribu,  ada buktinya berupa tarikan untuk seragam yang memang tidak dicover," paparnya.   

Langkah yang ia ambil, yakni mencopot kasek yang bersangkutan dari jabatannya.

“Untuk sementara jabatan Kepala SDN Wates 5 akan saya ambil alih, akan saya lakukan pendampingan dan kepala sekolah akan diproses untuk di-nonjob-kan,” pungkasnya.  (one) 

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional