Putaran Kedua ORI Difteri di Kota Mojokerto Sasar 52.084 Anak - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Putaran Kedua ORI Difteri di Kota Mojokerto Sasar 52.084 Anak


Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemkot Mojokerto kembali menggelar pemberian imunisasi tambahan atau Outbreak Response Imunizatioan (ORI) Difteri putaran II Bulan Juli 2018 ini, dimulai tanggal 2 Juli sampai dengan 31 Agustus 2018. Sasaran program ini yakni 52.084 anak usia 1 tahun hingga 19 tahun atau usia PAUD hingga tingkat SMA. Sementara di putaran I, Februari 2018 lalu, sasaran tercatat sebanyak 52.087 jiwa.

Program yang dilakukan Pemkot Mojokerto ini sebagai tindak lanjut penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri tahun 2018 oleh Pemprov Jatim. Selain itu didasarkan pada Surat Edaran Dirjen P2P Nomor UM.01.05/1/102/2018, serta Surat Edaran Gubernur Nomor 460/69/012.4/2018 setiap daerah diwajibkan melakukan ORI.

”ORI Difteri putaran kedua di Bulan Juli 2018 ORI ini digelar untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat. Pelaksanaan ORI ini membutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk membantu memberikan perlindungan dan memutus rantai penularan dari penyakit difteri," kata Suyitno, Kamis pekan lalu.

Menurut Suyitno Dinas Kesehatan setempat sebagai leading sector sudah menyatakan kesiapannya. Yakni dengan melakukan koordinasi lintas sektoral baik OPD maupun institusi yang lain, Posyandu, Puskesmas. Juga peran serta Forkopimda Mojokerto sangat menentukan suksesnya kegiatan ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu menambahkan, tujuan ORI difteri ini untuk memberikan kekebalan populasi atau kelompok tanpa mempertimbangkan status imunisasi rutin sebelumnya, termasuk Kota Mojokerto sebagaimana tertuang Surat Keputusan Walikota Mojokerto Nomor 188.45/272/417.111/2018 tentang Penetapan KLB Difteri.

”Disamping itu untuk meningkatkan kekebalan terhadap imunity gap yang terjadi dikarenakan cakupan imunisasi dasar bayi dan baduta yang rendah dan tidak merata di seluruh wilayah,” tambah Christiana Indah Wahyu.

Seperti diketahui, penyakit difteri adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae.

Penyakit ini memiliki masa inkubasi 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 minggu, memiliki gejala antara lain demam, batuk, sulit menelan, selaput putih abu-abu (pseudomembran), pembengkakan pada leher, sulit bernafas.

Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat. Namun penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap (imunisasi dasar pada usia dua bulan, empat bulan dan enam bulan, 18-24 bulan dan usia sekolah dasar. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional