Sejumlah pedagang burung kicau di Pasar Empunala Kota Mojokerto mengeluhkan turunnya minat pembeli setidaknya kurun setahun terakhir.
Lapak Online disebut-sebut sebagai biang merosotnya pendapatan pedagang burung kicau konvensional tersebut. Tingkat penjualan kini berada di titik terendah.
"Kita kalah bersaing dengan online (pasar burung online)," kata Ketua Persatuan, Paguyupan Pasar Burung Empunala (P2BEN), Didik Ganesiantoro, Kamis, (9/8/2018).
Puluhan pedagang burung kicau di pasar ini, ujar Didik, kini hanya bisa bertahan saja. Lapak burung online benar benar sudah mematikan gerak pedagang burung konvensional
Di pasar yang juga dipenuhi pedagang pakan burung ini hanya ramai pada hari Minggu saja. Itupun hanya sampai siang saja. Sore sudah sepi.
"Tidak semua yang datang kesini beli burung, banyak diantaranya hanya jalan-jalan semacam rekreasi gitu, " ucap Didik.
Menurut pria berkumis yang juga seorang even organiser lomba burung berkicau ini, mulai hari Senin hingga Sabtu suasana jual beli di pasar tersebut seringkali sepi. Saking sepinya, Didik bahkan menyatakan tak bisa memprediksi penghasilan anggotanya.
"Tidak bisa diprediksi. Kita tak bisa menentukan berapa penghasilan kita dalam sehari akibat sepinya dagangan," keluhnya. (one)
Social