Kirab Pataka Majapahit Warnai Kota Mojokerto di Hari Jadi ke-107 - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Kirab Pataka Majapahit Warnai Kota Mojokerto di Hari Jadi ke-107


Mojokerto-(satujurnal.com)

Ada yang beda di Hari Jadi Kota Mojokerto ke-107 tahun ini. Untuk pertama kalinya, digelar Kirab Pataka, arak-arakan 12 simbol kejayaan Majapahit,  Kamis (5/6/2025).


Kirab dimulai dari Alun-Alun Wiraraja dan berakhir di Balai Kota, disambut  Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

Semua pataka yang dikirab merupakan koleksi Museum Gubug Wayang, yang selama ini aktif jadi mitra Pemkot Mojokerto dalam pelestarian budaya. 

“Pataka ini jadi simbol estafet nilai-nilai luhur dan identitas lokal kita. Sekarang tanggung jawab itu ada di kami untuk menjaganya dan mewariskannya ke generasi berikutnya,” ujar Ning Ita, sapaan Wali Kota Ika Puspitasari.

Sebagai daerah yang tumbuh di atas tanah Majapahit, Kota Mojokerto memang punya “darah” sejarah yang kental. Tapi lebih dari itu, ada semangat untuk menghidupkan lagi budaya, ilmu, seni, dan ekonomi ala Majapahit yang dulu jadi pusat peradaban.

“Kami ingin pendidikan terasa lebih hidup, ruang publik jadi tempat belajar budaya, dan ekonomi kreatif lokal bisa tumbuh dari akar budaya kita,” tambahnya.

Tidak berhenti di kirab saja, di hari yang sama juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Pemkot dan Museum Gubug Wayang. Fokusnya dari soal Pendidikan, budaya, pariwisata, sampai ekonomi kreatif.

Kerja sama ini dilanjutkan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, agar siswa-siswi bisa belajar sejarah langsung lewat media luar kelas. Lalu, ada juga kolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Perdagangan buat melestarikan batik Mojokerto dan menampilkan artefak di Sentra IKM dan PLUT.

Bahkan artefak-artefak museum juga bakal hadir di Rumah Rakyat dan Balai Kota, biar makin dekat dengan warga.

“Kami sangat mengapresiasi Museum Gubug Wayang yang terbuka dan siap berkolaborasi dalam banyak bidang,” kata Ning Ita.

Bagi Pemkot, kerja sama ini jadi bagian langkah Kota Mojokerto yang maju, kreatif, punya karakter, dan pastinya tetap lestari budayanya.

“Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai budayanya,” tutup Ning Ita, penuh makna. (one/hms)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional