Predikat Gus Yuk Dikomersilkan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Predikat Gus Yuk Dikomersilkan

Mojokerto-(satujurnal.com)
Ajang penjaringan duta wisata Kota Mojokerto bertajuk Gus Yuk yang dihelat setiap tahun diselimuti aroma tak sedap. Di babak grand final yang digelar 24 Juni besok, disebut-sebut ‘nama pesanan’ dari sejumlah finalis dipastikan memenangi lomba ini. ‘Nama pesanan’ itu tidak saja sudah mengeluarkan biaya ekstra hingga jutaan rupiah untuk bisa dinobatkan sebagai penyabet gelar Gus Yuk dan beberapa gelar lainnya. 

‘Nama pesanan’ itu diungkap salah seorang mantan Yuk Kota Mojokerto era 1990-an. Ia menyebutkan, untuk bisa naik panggung saat grand final, seluruh peserta harus membayar sejumlah uang. ’’Kalau tahun lalu, minimal Rp 15 juta,’’ tandasnya.

Uang senilai Rp 15 juta itu, ujar perempuan berbadan seksi tersebut, bukan secara otomatis memegang piala jawara. Melainkan hanya masuk grand final saja. ’’Peserta yang sudah bayar, bisa dipastikan dia pulang dengan membawa piala,’’ katanya. 

Mengkomersilkan piala Gus Yuk, ujar sumber ini, memang cukup potensial. Pasalnya, piala yang ditawarkan oleh kepanitiaan cukup banyak. Mulai dari piala Duta Persahabatan, Duta Intelegencia, Best Talenta, hingga Best Costume. 

’’Kalau tarif untuk membeli juara utamanya (Gus dan Yuk), sudah pasti jauh lebih mahal,’’ ujarnya.

Pemberlakuan tarif yang tak murah ini sudah ramai menjadi rahasia umum di kalangan finalis Gus Yuk. Sehingga, finalis yang masuk ke grand final tak banyak yang mengandalkan kecerdasan, penampilan dan pengetahuan. Mereka hanya berbekal sedikit keberanian tampil di muka umum, bahasa asing yang pas-pasan, dan modal yang besar.

Untuk mengkamuflase penarikan uang di kalangan peserta, panitia mengubah prosentase penilaian. Jika semula penilaian intelegensia sebesar 70 persen dan penampilan senilai 30 persen, kini dibalik. ’’Sekarang justru yang 70 persen adalah penampilan. Sedangkan 30 persen intelegensianya,’’ tambahnya.

Kabar ini tak pelak membuat Wiwid Febrianto, Kabag Pembangunan Pemkot Mojokerto tercengang. Ia menyatakan bakal menelisik kebenaran kabar tersebut. ’’Ini menjadi bahan evaluasi saya. Dan saya akan terjun untuk memastikan kabar itu,’’ tuturnya.

Ia menyesalkan jika kabar tersebut benar. Pasalnya, pihaknya yang menjadi leading sector ajang Gus Yuk mengeluarkan anggaran hingga Rp 80 juta untuk penyelenggaraan even tahunan yang dipihakketigakan tersebut.

Sementara itu, sumber lain menyebutkan, acara grand final yang digelar malam nanti, sudah bisa ditebak. Bahkan, mereka yang masuk ke panggung pun sudah bisa diterka. ’’Saya yakin, pasti dari kalangan sanggarnya sendiri saja,’’ celetuknya.

Kepanitiaan dalam acara ini, memang diketuai oleh seorang pemilik sanggar di kawasan Prajurit Kulon. Mereka yang memiliki sedikit potensi saja, sedikit polesan lalu bisa menjadi juara. ’’Juri pun semuanya dikondisikan. Ini berbeda sewaktu saya masih menjadi peserta,’’ pungkasnya

Untuk mengantisipasi munculnya kabar miring tersebut, Wiwid bakal melakukan kunjungan ke berbagai daerah yang lebih sukses menggelar pemilihan duta promosi daerah tersebut. Mulai dari penganggaran hingga transparansi penilaian. ’’Yang jelas, saya komitmen untuk meluruskan kabar ini. Agar semua berjalan lebih transparan,’’ pungkasnya. 

Menanggapi isu miring ini, kalangan DPRD Kota Mojokerto memastikan bakal memanggil seluruh panitia dan bagian Pembangunan Pemkot Mojokerto. Wakil rakyat ini menilai, pengelolaan acara yang buruk ini sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir.

Anggota Komisi III Bidang Kesra Abdullah Fanani mengatakan, selama beberapa tahun terakhir kualitas Gus Yuk terus mengalami penurunan. ’’Kualitasnya sangat diragukan,’’ terangnya.

Yang cukup mencolok, ujar politisi PKB ini, saat juara Gus Yuk Kota Mojokerto bertarung di laga Raka Raki Jawa Timur. Dalam acara itu, penampilan Gus Yuk kota Mojokerto selalu menuai cibiran dari masyarakat umum. 

’’Kalau ingin kualitas bagus, ganti saja semua panitia. Transparansi merupakan harga mati yang harus dijalankan,’’ tutur Fanani.

Dalam waktu dekat, Fanani memastikan bakal memanggil semua kepanitiaan untuk hearing di gedung dewan. ’’Agar semua terbuka. Karena isu miring ini sudah muncul bertahun-tahun,’’ pungkasnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional