Lima Tahun Berjalan PKMBP Masih Jauh dari Harapan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Lima Tahun Berjalan PKMBP Masih Jauh dari Harapan


Mojokerto-(satujurnal.com)
Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP) yang digulirkan Pemkot Mojokerto lima tahun silam hingga sekarang masih jauh dari harapan. Program yang mewajibkan setiap keluarga memanfaatkan waktu tertentu malam hari untuk aktivitas belajar anak-anak mereka ini rupanya tidak sepunuhnya dipatuhi.

Dari 241 keluarga yang ‘dipotret’ satgas PKMBP, yang memenuhi standar berlingkungan pendidikan hanya sekitar 60 persen.

Program yang sudah diberlakukan era Walikota Mojokerto Abdul Gani Suhartono lima tahun silam itu diungkap Walikota Mas’ud Yunus saat memberi sambutan dalam rangkaian acara Gebyar Anugrah Prestasi Pendidikan Kota Mojokerto yang digelar bertepatan 5 tahun PKMBP dan Hari Sumpah Pemuda yang dikemas dalam kegiatan sosialisasi PKMBP dan pembinaan satgas wajib belajar dan gelar seni di Astoria Convention Hall, Selasa (28/10) malam.

“Dari 241 keluarga yang dipotret, yang sudah memenuhi standar berlingkungan pendidikan sesuai perwali mencapai 60 persen. Artinya, 40 persen kalau dibiarkan berpotensi bermasalah. Dan tujuan PKMBP tidak bisa tercapai sesuai yang kita harapkan. Oleh karena itu kita semua harus berjuang keras untuk mencapai hasil yang maksimal,” kata Mas’ud Yunus.

Memasuki tahun kelima PKMBP ini, lanjut dia, mari semu pihak melakukan refleksi perjalanan program PKMBP selama 5 tahun ini.

“Pada Perwali 17 tahun 2009 tentang PKMBP ini ada 3 sasaran obyek yaitu keluarga sebagai basis pendidikan atau institusi pendidikan informal, kedua, sekolah bisa menjadi berlingkungan pendidikan dan ketiga, masyarakat berlingkungan pendidikan. Jadi dimanapun anak berada, mereka berada di lingkungan pendidikan, inilah semangat program PKMBP,” cetusnya.

Program KMBP ini, kata Mas’ud Yunus, bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan kepedulian antara sekolah, masyarakat dan keluarga dalam masalah pendidikan.

“Karena pendidikan tidak bisa diserahkan ke sekolah saja, untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu didukung semua pihak, sehingga output ke depan anak menjadi cerdas, bermoral dan berkualitas. Makanya, temuan 40 persen ini harus menjadi pemacu hingga angka itu turun secara signifikan,” tukasnya.

Dalam kesempatan ini, ia memberikan penghargaan kepada 26 orang, dari siswa, guru hingga pengawas yang menorehkan prestasi pendidikan di tingkat propinsi dan nasional.

Helatan itu diikuti 960 orang peserta, terdiri dari pokja PKMBP 26 orang ,posko PKMBP 20 orang, tim motivator 10 orang, satgas jam wajib belajar 856 orang, penerima penghargaan  prestasi 24 orang, Satgas, RT/RW. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional