Mojokerto-(satujurnal.com)
Korban penyakit demam berdarah
dengue (DBD) di Kabupaten Mojokerto terus berjatuhan. Di wilayah yang sudah
ditetapkan sebagai daerah yang ditetapkan Pemprov Jatim sebagai daerah dengan status
kejadian luar biasa (KLB) DBD ini, satu nyawa lagi melayang akibat serangan
virus yang dibawa nyamuk aedes aegypti tersebut.
Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Mojokerto pun langsung melakukan pengasapan terfokus di 42 desa di
empat belas kecamatan.
Kepala Dinkes Kabupaten
Mojokerto, Endang Sri mengatakan, hingga akhir hari ini, tercatat 73 pasien DBD
yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Tiga diantaranya meninggal dunia.
“Penderita DB meningkat tajam dibanding
tahun 2014 sebanyak 49 kasus,” terangnya.
Langkah yang diambil Dinkes, selain memperluas wilayah pengasapan, juga melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan kegiatan 3M, menutup, menguras dan mengubur serta membagikan bubuk abate kepada masyarakat.
“Pengasapan ini dilakukan untuk mematikan nyamuk dewasa agar tidak bisa
menyebarkan virus demam berdarah,” imbuh Endang.
Karsimun, salah satu ketua RT
Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar mengaku senang dengan fogging yang dilakukan
petugas dinas kesehatan. Pasalnya, di lingkungan Wunut, sedikitnya tiga orang
yang menderita DB dan kini tengah menjalani rawat inap di rumah sakit Sido
Waras, Bangsal. (wie)
Social